Menguak Misteri Terowongan Gaib di Hutan Blora, Cerita Nyata atau Hanyalah Takhayul
Kabar bus keblusuk lagi di tengah hutan Blora, Jawa Tengah secara misterius, Selasa (11/10) dinihari masih ramai diperbincangkan.
Editor: Sugiyarto
"Memang sulit dinalar akal sehat, tapi itu benar nyata terjadi. Apalagi hutan itu memang dianggap angker," kata Mbah Kesi.
Ia menjelaskan, dari penuturan sopir truk, jalan gaib yang dilalui tersebut sangat mirip dengan jalur pantura. Kondisi jalan ramai oleh lalu lalang kendaraan.
Bahkan kawasan ini lengkap dengan tukang becak yang mangkal di tepian jalan. Tanjakan tempat truk dan bus nyasar di tengah hutan Mbagon itu adalah berupa perempatan yang saat itu menyala lampu merah hingga sopir berhenti.
2. Evakuasi Bus dan Truk 'Gaib Blora' Makan Waktu Sehari
Sunaryo, warga Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mengaku mendengar suara deru mesin kendaraan yang melintas di depan rumahnya pada malam kejadian tahun 2012 .
Saat itu, bus Pahala Kencana bepenumpang 33 orang dan dua truk pengangkut semen tersasar ke hutan Jaken, melewati jalan setapak.
Namun saat itu, ia tak keluar rumah karena memang sudah larut malam. Ia pun tak berpikir macam-macam, karena menduga kendaraan itu adalah mobil bak terbuka kecil yang biasa lewat.
"Paginya, saya kaget, apa mungkin kendaraan yang lewat semalam itu adalah truk dan bus tadi. Tapi sepertinya tak mungkin karena jalan depan rumah sangat sempit," katanya.
Setelah ditemukan warga, proses evakuasi dua truk tronton dan bus itu membutuhkan waktu seharian. Jalan sempit membuat ketiga kendaraan besar sulit bergerak.
3. Aneh, Goresan Badan Bus Terlihat Setelah Evakuasi
Kepala Desa Kedungbacin, Blora, Jawa Tengah, Lilik Pujianto, mengatakan evakuasi bus Pahala Kencana rute Jakarta - Madura, dan dua truk pengangkut semen, yang masuk hujan jati Jaken, Blora, Jawa Tengah berlangsung pagi hingga hingga petang.
Ia pun menuturkan beberapa hal aneh, yang sulit dinalar logika sehat.
Sempitnya jalan tak memungkinkan dilalui secara normal, walaupun beberapa jam sebelumnya, mobil dan truk itu melitnasi jalan yang sama.
Karena sempitnya jalan, warga harus terlebih dahulu memperlebar jalan dengan menguruk tanah.