Pemkab dan DPRD Tolak Penutupan Tiga Pabrik Gula di Situbondo
Pemerintah kabupaten dan DPRD Situbondo menolak keras rencana pemerintah pusat menutup tiga Pabrik Gula (PG) di Situbondo.
Editor: Dewi Agustina
Persoalannya, kata Akhmad Barnas, pada saat great PG Asembagus naik menjadi 6000. Padahal PG Panji dan PG Olean sebagian tebunya disuplay oleh PG Asembagus.
"Makanya PG sekarang ini harus ada penambahan lahan, sebab jika tidak PG akan mati sendiri," ujar dia.
Menyikapi banyaknya tebu petani yang dijual ke PG di luar Kabupaten Situbondo, Achmad Barnas mengatakan selama dua tahun ini petani kesulitan mendapatkan kredit, sehingga petani menanam sendiri dan bebas menjual tebunya.
"Insya Allah tahun kredit bagi petani sudah lancar kembali," katanya.
Achmad Barnas optimis penambahan lahan tebu di Situbondo sangat memungkinkan, karena nantinya akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dengan lahan yang sangat potensial untuk ditanami tebu.
"Solusi yang bagus, ya penambahan lahan," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, anggota Komisi II DPRD Situbondo, H Faisol mengatakan, penutupan itu akan terjadi PHK karyawan besar-besaran.
Selain itu, DPRD juga ingin mengetahui alasan alasan ada rencana penutupan PG tersebut, sehingga pemerintah daerah bersama-sama memperjuangkan agar PG tidak ditutup.
"Yang harus kami perjuangkan, tentunya para pekerjanya," kata dia.