Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Tim Pembunuh Lain Suruhan Dimas Kanjeng Masih Berkeliaran

Keluarga menyangsikan para pembunuh Ismail Hidayat sudah tertangkap semua. Mereka yakin ada pembunuh lain suruhan Dimas Kanjeng masih berkeliaran.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Ada Tim Pembunuh Lain Suruhan Dimas Kanjeng Masih Berkeliaran
Surya/Izi Hartono
Bibi Rasemjan di samping makam suaminya, Ismail Hidayat. Korban pembunuhan anak buah Dimas Kanjeng Taat Pribadi itu dimakamkan di TPU Tanjungsari, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (14/10/2016). SURYA/IZI HARTONO 

Laporan Wartawan Surya, Izi Hartono

SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Jasad Ismail Hidayat (44) sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanjungsari, Mimbaan, Panji, Situbondo, Jumat (14/10/2016).

Pria asal Desa Wringinanom ini korban pembantaian para sultan atau anak buah Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Ismail dimakamkan di samping kubur mertuanya.

Selama hampir dua tahun keluarga meyakini Ismail masih hidup. Keluarga sempat tak percaya mendengar Ismail tewas dibunuh. Keluarga baru yakin setelah hasil tes DNA cocok dengan Ismail.

Baca: Cerita Istri Almarhum Ismail, Soal Siapa Sebenarnya Dimas Kanjeng

"Awalnya tidak terlalu percaya, tapi setelah melalui proses identifikasi lengkap baru percaya kalau mayat itu Ismail," ujar Taufik Hidayat, adik sepupu Ismail, kepada Surya.

Di mata keluarga Ismail merupakan sosok baik dan dermawan. Almarhum selama hidupnya dikenal sangat peduli terhadap masyarakat.

Berita Rekomendasi

"Pokoknya namanya dia harum di masyarakat," Taufik menambahkan.

Kuasa hukum Ismail, Asman Afif Ramadhani, meminta polisi agar orang-orang yang terlibat pembunuhan Ismail terungkap dan ditangkap. Salah satu pelaku masih berkeliaran.

"Dia bukan eksekutor, kami mencurigai dia pernah merencanakan pembunuhan Ismail dan tidak berhasil. Dan yang berhasil tim lain, karena sebelumnya sudah ada ancaman penculikan," kata Asman.

Rekonstruksi pembunuhan terhadap Ismail untuk lima tersangka sudah selesai dilakukan polisi. Bahkan, rekonstruksi juga dilakukan di rumah Dimas Kanjeng.

"Itu yang kami kejar, karena masih ada beberapa tim yang akan membunuh Ismail dan itu harus ditindak lanjuti oleh polisi," sambung Asman di sela pemakaman korban.

Ismail dibunuh para santri Dimas Kanjeng pada 2 Februari 2015 lalu. Setelah itu Ismail dinyatakan menghilang oleh keluarganya saat akan menunaikan alat Magrib di masjid tak jauh dari rumahnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas