Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Jadi Negara Korban Perburuan Satwa, Ini Penyebabnya

Selama ini, beberapa satwa yang dilindungi kerap diburu dan diekspor keluar negeri

Penulis: Array Anarcho
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Indonesia Jadi Negara Korban Perburuan Satwa, Ini Penyebabnya
Tribun Pekanbaru/Melvinas Priana/Melvinas Priananda
Perdagangan Kulit Harimau Sumatera - Petugas Balai Pengamanan dan Penegakkan Hukum (BPPH) Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah II Riau memperlihatkan barang bukti usai menggagalkan upaya perdagangan kulit harimau sumatera di Pekanbaru, Kamis (29/9/2016). Kulit harimau tersebut rencananya akan dijual tersangka yang disinyalir merupakan bagian dari perdagangan satwa liar kepada pembeli seharga 80 juta rupiah. Tribun Pekanbaru/Melvinas Priananda 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -  Program Manager WCS (Wildlife Conservation Society), Dwi Adhiasto mengatakan, Indonesia adalah negara korban perburuan satwa liar.

Selama ini, beberapa satwa yang dilindungi kerap diburu dan diekspor keluar negeri. 

"Indonesia ini adalah negara korban karena satwa-satwa liarnya diburu secara besar-besaran dan dipasok ke luar negeri," ungkap Dwi, Selasa (18/10/2016).

Ia mencontohkan, seperti halnya burung rangkong gading.

Para pemburu liar, khususnya di Sumatera, banyak memburu hewan ini untuk diambil paruhnya.

"Karena paruh burung rangkong gading ini tergolong keras, paruhnya bisa diukir. Paruhnya dipasok ke Tiongkok," ungkap Dwi.

Berita Rekomendasi

Guna meminimalisir perburuan satwa liar, katanya, WCS menggandeng berbagai pihak untuk memberikan informasi terkait keberadaan pedagang satwa ilegal.

Pihak WCS juga berkordinasi dengan institusi hukum seperti Bea Cukai, Kejaksaan dan Kehakiman.

"Kami fokus melakukan penyelidikan dengan menggandeng sejumlah informan. Setiap informasi yang kami peroleh, nantinya akan kami teruskan ke penyidik di BBKSDA agar bisa dilakukan penindakan," katanya.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas