Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Boleh Menginjak Selendang, Cara Suku Anak Dalam Menjaga Kehormatan Perempuan

Sebagai suku pedalaman, orang rimba dikenal cukup akrab dan bersahaja. Selalu siap menerima kunjungan dari pihak manapun.

Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tak Boleh Menginjak Selendang, Cara Suku Anak Dalam Menjaga Kehormatan Perempuan
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Suku Anak Dalam 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Suku Anak Dalam (SAD) atau yang akrab disapa orang rimba merupakan salah satu suku asli di Provinsi Jambi.

Dalam kehidupan sehari-hari orang rimba lebih memilih tinggal dan menetap di dalam hutan taman nasional.

Sebagai suku pedalaman, orang rimba dikenal cukup akrab dan bersahaja. Selalu siap menerima kunjungan dari pihak manapun.

Namun demikian aturan adat yang dilanggar tentu akan membuat ketidaknyamanan bagi mereka.

Hasil perbincangan Tribun Jambi (Tribunnews.com Network) dengan Besilo, warga SAD yang ditemui beberapa waktu lalu cukup mengejutkan.

Terutama saat Besilo yang merupakan warga SAD Kelompok Terap, Bukit 12 yang berlokasi di kawasan Batanghari secara tiba-tiba hilang keramahannya saat melihat seseorang mencoba mengambil gambar indok (istrinya) yang sedang menggendong anak.

Berita Rekomendasi

"Jangan ambek (ambil) gambar indok, dak boleh," kata Besilo.

Ia menceritakan bagi warga SAD sudah menjadi larangan bagi orang mengambil gambar wanita dewasa.

Meski menggunakan pakaian lengkap, hal ini dianggap sebagai pelanggaran adat yang keras.

"Ini cara kami menjaga perempuan, itu sangat dilarang," katanya.

"Itu sudah aturan dari ninik moyang kami sejak dulu, dak boleh ngambil gambar perempuan dewasa. Kalau anak-anak ndak apa-apa! Tapi kalau sudah dewasa itu dak boleh," kata Besilo.

Bagi Suku Anak Dalam, perempuan adalah lambang kehormatan yang harus dijaga dalam kelompok.

Bahkan tak jarang ketika aturan ini dilanggar bisa menjadi sangat sensitif dan berujung pada pertikaian.

Selain mengambil gambar baik dalam bentuk video maupun foto, ada beberapa pantangan lain yang juga dianggap menghina kalangan SAD yang juga berkaitan dengan kaum wanita di dalam kelompok.

Seperti larangan menginjak kain atau selendang milik kaum perempuan dewasa.

Baik sengaja atau tidak sengaja, jika menginjak kain yang biasa dikenakan kaum perempuan di dalam kelompok SAD dianggap sebagai penghinaan.

"Kalau terpijak itu tidak boleh, itu sama dengan menghina," kata Besilo.

Larangan lain adalah kaum lelaki dilarang kencing menghadap perempuan SAD meski ada pembatas. Termasuk meludah, buang hajat besar menghadap perempuan juga dianggap pelanggaran adat.

"Ini aturan sudah ada sejak nenek moyang kami. Begitulah cara menjaga kehormatan perempuan, semua bertugas menjaga kehormatan perempuan," ujar dia, Senin (17/10/2016).

Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas