Pelihara Kesederhanan, Ribuan Santri Makan Bareng Nasi dengan Sambal Terong
Ribuan santri dari sejumlah pesantren di Kabupaten Magetan menikmati sambal terong di Hari Santri yang diperingati setiap 22 Oktober.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Rahadian Bagus
SURYA.CO.ID, MAGETAN - Ribuan santri dari sejumlah pesantren di Kabupaten Magetan menggelar apel memperingati Hari Santri yang diperingati setiap 22 Oktober 2016.
Peringatan Hari Santri diikuti pelajar dari lembaga pendidikan Ma'arif. Santri pondok pesantren ini baru pertama kali mengadakannya sejak Hari Santri ditetapkan Presiden Jokowi tahun lalu.
Di masing-masing kota dan kabupaten, peringatan Hari Santri selain digelar apel juga dimeriahkan dengan berbagai macam kegiatan. Di Kabupaten Magetan, setelah digelar doa bersama atau istighosah, dilanjutkan apel, kemudian digelar acara "Selametan Ala Santri".
Acara yang dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, pengurus dan pimpinan pondok pesantren dan sejumlah pengurus PCNU Magetan itu digelar di halaman depan PCNU, Jalan MT Haryono No 9, Magetan.
Sekertaris PCNU Sudarto menuturkan kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang baru pertama kali digelar.
"Baru tahun ini apel peringatan Hari Santri digelar, sekaligus bisa makan bareng-bareng, bisa guyub rukun bersama para santri se-Kabupaten Madiun," kata Sudarto yang juga menjadi ketua panitia kepada Surya.
Dikatakannya, pada saat peserta mengikuti apel di lapangan, sejumlah panitia mempersiapkan acara Selametan ala Santri dengan menggelar daun pisang di Jalan MT Haryono.
Panitia, lanjutnya, menyiapkan sekitar 1500 lembar daun pisang. Daun pisang itu digunakan sebagai wadah atau alas untuk tempat makan.
"Kami juga menyiapkan nasi, lauknya sambal khas santri, sambal terong," kata Sudarto.
Usai mengukuti apel dan membaca ikrar Resolusi Jihad, para peserta kemudian duduk bersila bersama-sama menyantap nasi sambel terong, dengan lauk ayam goreng dan lalapan.
"Setelah berdoa bersama kiai, kami duduk bersila menikmati nasi sambel terong bareng-bareng," ucap Dia.
Acara Selametan ala Santri, kata Sudarto, menunjukkan rasa kebersamaan dan kesederhanaan yang selama ini ada di setiap pondok pesantren.
"Pesan moral dari kegiatan ini, yaitu kesederhanaan dan kebersamaan. Mengingatkan kembali bahwa santri juga mempunyai peran luar biasa, santri ikut mengawal proses kemerdekaan Indonesia," jelas dia.
Dia berharap, kedepan NU khususnya para santri dapat berperan serta dalam pembangunan bangsa khususnya di Kabupaten Magetan, sesuai dengan resolusi jihad.