Acara Temu Teman Sekampung Berujung Maut, Lemparan Botol Mineral Dibalas Tikaman
Sebelum ditikam, sejumlah saksi mengungkapkan korban dan tersangka terlibat percekcokan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR -- Ajang kumpul-kumpul warga Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (23/10/2016), di Lapangan Puputan Badung berlangsung ricuh hingga menimbulkan korban jiwa.
Informasi yang dihimpun, seorang warga asal Manggarai Barat, Yohanes Jeraman (22), tewas usai ditikam menggunakan bayonet (sejenis pisau belati) oleh rekannya bernama WBR (21).
Sebelum ditikam, sejumlah saksi mengungkapkan korban dan tersangka terlibat percekcokan.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan, menerangkan tersangka berangkat dari rumah kosnya, di Jalan Imam Bonjol, Gang Ratna Sari, menuju Lapangan Puputan untuk berkumpul bersama rekan-rekannya sesama perantau di Bali.
Acara kumpul-kumpul diisi dengan bernyanyi dan bermain gitar.
Sesampainya di Lapangan Puputan, berselang 30 menit kemudian, tiba-tiba Yohanes Jeraman melempar botol berisi air mineral ke arah tersangka WBR.
Merasa tak terima, WBR kemudian mencari Yohanes di antara rekan-rekannya.
Perkelahian pun tak terelakkan.
Korban dipukuli beramai-ramai oleh rekan-rekan WBR.
“Tersangka kemudian berlari ke arah parkiran sepeda motor dan mengambil senjata tajam miliknya. Korban langsung ditikam menggunakan sajam sebanyak satu kali di bagian punggung. Setelahnya, tersangka meninggalkan korban dalam keadaan terkapar,” terang Kompol Reinhard.
Mengalami perdarahan yang hebat, korban kemudian ditemukan meninggal di TKP.
Tim Identifikasi dari Polresta Denpasar dan anggota buru sergap (buser) Polsek Denpasar Barat kemudian dikerahkan untuk mengejar pelaku.
“Setelah menggali keterangan dari saksi-saksi dan melakukan olah TKP, kami mengantongi informasi yang cukup untuk membekuk pelakunya. Pelaku sendiri berhasil kami amankan di RS Sanglah saat dia bermaksud melihat jenazah korban. Kasus ini sekarang ditangani Polsek Denpasar Barat. Dari Polresta akan memback-up,” urai Reinhard. (*)