Buruh Bangunan di Desa Lae Oram Meninggal Mendadak
Warga asal Kutacane, Aceh Tenggara yang belum diketahui namanya meninggal dunia usai mengeluh sakit hingga kejang-kejang
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Khalidin
TRIBUNNEWS.COM, SUBULUSSALAM – Seorang buruh bangunan yang bekerja di Desa Lae Oram, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam meninggal dunia mendadak, Senin (31/10/2016).
Warga asal Kutacane, Aceh Tenggara yang belum diketahui namanya meninggal dunia usai mengeluh sakit hingga kejang-kejang.
Informasi yang dihimpun serambinews.com sebagaimana diceritakan Jul rekan kerjanya, almarhum semula mengeluh sakit dan minta diantar ke puskesmas setempat.
Jul pun akhirnya membawa almarhum untuk berobat dengan mengendarai sepeda motor.
Namun, setahu bagaimana saat melajau di persimpangan SMP Negeri 1 almarhum mengalami kejang-kejang.
”Kami satu tempat kerja, tadi dia mengeluh sakit tiba-tiba jadi dia minta tolong bawa ke Puskesmas,” kata Jul.
Meski satu tempat kerja, Jul mengaku tidak tahu nama kawannya itu. Dia hanya tau asal kampungnya dari Kutacane, Aceh Tenggara.
Jul mengaku tidak tahu sakit yang mendera rekannya ini hingga meregang nyawa.
”Memang kami teman kerja tapi gak tau namanya, kalau kampungnya tau dari Kutacane,” ujar Jul.
Almarhum yang mengenakan pakaian kerja sempat tergeletak beralas selembar tikar di teras sudut rumah warga persis di persimpangan arah masuk Kantor Wali Kota Subulussalam atau samping SMP Unit Simpang Kiri.
Meski ambulans telah tiba ke lokasi namun warga ragu-ragu membawa mayat buruh bangunan ini karena takut menimbulkan persoalan.
Karenanya, warga menunggu pihak kepolisian tiba ke lokasi agar tidak menimbulkan masalah hukum.
Hingga 40 menit tergeletak di teras akhirnya jenazah buruh bangunan ini bisa diangkat setelah adanya jaminan dari salah seorang keluarganya.
“Sebenarnya kita tidak tega tapi kalau asal bawa nanti jadi masalah pula, karena meninggalnya mendadak,” ujar warga yang menyaksikan peristiwa itu.