Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sampai Triwulan Ketiga Investasi di Sulsel Menurun Drastis

Hingga triwulan ketiga 2016 investasi di Sulawesi Selatan menurun signifikan di banding triwulan tahun 2015.

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Y Gustaman
zoom-in Sampai Triwulan Ketiga Investasi di Sulsel Menurun Drastis
Tribun Timur/Fahrizal Syam
Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan Investasi BKPMD Sulawesi Selatan, Indiani Ismu. TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hingga triwulan ketiga 2016 investasi di Sulawesi Selatan menurun signifikan di banding triwulan tahun 2015, merujuk data Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulawesi Selatan.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan Investasi BKPMD Sulsel, Indiani Ismu, mengatakan hingga triwulan ketiga investasi di Sulsel baru mencapai Rp 4,8 triliun.

Penurunan investasi ini disebabkan adanya penurunan nilai investasi terhadap penanaman modal dalam negeri pada triwulan kedua dan ketiga.

"Dibandingkan dengan tahun lalu memang terjadi penurunan nilai investasi. Di triwulan kedua kali ini PMDN hanya mencapai Rp 490 miliar, sementara pada 2015 lalu mencapai Rp 2,6 triliun," ungkap Indiani di ruangan kerjanya, Senin (31/10/2016).

Tak jauh beda dengan triwulan kedua, pada triwulan ketiga nilai investasi PDMN juga turun dari Rp 2,06 triliun pada 2015 menjadi Rp 521,7 miliar pada 2016 ini.

Indiani menambahkan penurunan nilai investasi tahun ini terjadi karena berkurangnya perusahaan-perusahaan yang melakukan transaksi.

Berita Rekomendasi

"Nilai investasi didukung adanya perusahaan-perusahaan yang melakukan pembelian mesin-mesin. Seperti yang terjadi pada triwulan pertama tahun ini, yang mengalami peningkatan dari Rp 69,5 miliar tahun lalu dan tahun ini menjadi Rp 137 miliar," jelas Indiani.

Indiani tetap optimististis investasi di Sulsel pada triwulan keempat bisa mencapai target secara keseluruhan.

"Tahun 2016 ini, terget investasi di Sulsel sebesar Rp 8 triliun, dan saat ini baru Rp 4,8 triliun, tapi kita optimistis triwulan terakhir ini itu bisa tercapai," beber Indiani.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas