Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Para Investor Masuk Bangkalan Langsung Balik Kanan, Begini Alasannya

Apa yang menyebabkan investor tak kunjung merapat ke Bangkalan, sementara Jembatan Suramadu sudah beroperasi sejak 2009?

Editor: Y Gustaman
zoom-in Para Investor Masuk Bangkalan Langsung Balik Kanan, Begini Alasannya
Repro Kompas TV
Jembatan Suramadu. REPRO KOMPAS TV 

Laporan Wartawan Surya, Ahmad Faisol

SURYA.CO.ID, BANGKALAN - Beroperasinya Jembatan Suramadu sejak pertengahan 2009 belum memberikan manfaat bagi masyarakat Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Kondisi ini memantik keprihatinan Ketua Lembaga Kajian Sosial Demokrasi (LeKsdam) Bangkalan, Misbah.

Menurut dia Kabupaten Bangkalan harus segera berbenah untuk meyakinkan investor agar bersedia menanamkan modalnya di Kabupaten Bangkalan.

"Ketika kabupaten lain di Jawa Timur berlomba membuka peluang investasi, Bangkalan seolah menutup diri. Secara ekonomi, sejauh ini Jembatan Suramadu belum terasa manfaatnya. Ada apa?" Misbah bertanya keheranan saat ditemui pada Kamis (3/11/2016).

Segudang pertanyaan di benak Misbah lambat laun mulai terjawab kendati pihak LeKsdam Bangkalan belum melakukan kajian secara khusus terkait lambannya investasi yang masuk.

Ternyata Kabupatem Bangkalan belum ramah investasi.

Berita Rekomendasi

"Jamak desas-desus seperti itu, belum ramah terhadap para investor. Para investor balik kanan karena 'dicekik' duluan. Bahkan obrolan sudah mengarah ke krisis kepemimpinan. Itu sudah menjadi bahan obrolan di warung kopi," kata dia.

Ia menilai, kendati hal tersebut sebatas obrolan masyarakat umum namun fakta di lapangan membuktikan demikian.

Investasi besar yang mampu membuka lapangan pekerjaan baru belum satu pun muncul di Bangkalan.

Terbentuknya Tim Satuan Tugas Pencegahan dan Pemberantasan Pungutan Liar di Bangkalan harus mampu bekerja serius mengurai dan membuka praktik-praktik yang tidak sesuai aturan yang ada.

"Ini akan menjadi pekerjaan tambahan bagi Tim Satgas Pencegahan Pungli. Kalau memang investor merasakan iklim investasi yang tidak sehat, silakan ditelusuri," usul dia.

Sementara itu, Wakill Bupati Bangkalan, Mondir A Rofii, menjelaskan terdapat empat poin yang harus dibenahi Pemkab Bangkalan guna menciptakan iklim investasi ramah untuk menarik animo para investor.

"Pertama soal perizinan. Harus jelas, mudah, cepat, tepat, dan tepat. Kedua, adanya jaminan keamanan dari pemkab. Ketiga, kenyamanan. Keempat, pemberian rangsangan terhadap investor," jelas Mondir.

Menurut dia, investasi berskala menengah dan besar pasti akan berdatangan jika empat poin itu bisa segera dibenahi. Apalagi dalam waktu dekat, Kantor Pelayanan Perizinanan Terpadu (KP2T) dan Penanaman Modal akan disatukan.

"Saya kira adanya penggabungan dua instansi itu harus dijadikan momen pembenahan. Ini yang harus segera digarap, cepatnya proses peizinan. Apalagi ada kepentingan pusat," ia menambahkan.

Peluang Kabupaten Bangkalan untuk meraup investasi akan terbuka lebar. Apalagi secara geografis dan sumber daya manusia, Bangkalan sangat potensial.

"Surabaya menjadi pintu berkembangnya perekonomian Indonesia timur. Nah, Bangkalan merupakan kabupaten penunjangnya. Saya kira ini peluang bagus dan harus segera direspon," jelas dia.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas