Aliansi Pergerakan Islam Jabar ke Jakarta Bawa Enam Tuntutan
Aliansi Pergerakan Islam (API) Jabar datang ke Jakarta murni untuk meminta Polri memproses kasus Ahok.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Aliansi Pergerakan Islam (API) Jabar datang ke Jakarta murni untuk meminta Polri memproses kasus Ahok yang telah dilaporkan pada 7 Oktober 2016.
API pun telah menyiapkan enam poin yang menjadi tuntutan dalam aksi damai nanti.
Satu di antaranya meminta presiden untuk memberikan keteladanan dengan tidak melindungi Ahok dan mendukung penegakan hukum terhadap kasus penistaan Alquran yang dilakukannya.
"Kami juga mendesak kepolisian untuk bertindak adil dan memproses secara hukum kasus penghinaan yang dilakukan Ahok sesuai peraturan perundang-undangan yang ada. Karena Indonesia negara yang menjunjung tinggi hukum dan keadilan," kata Koordinator API Jabar, Asep Syaripudin, kepada wartawan di Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jabar, Jalan Dipenogoro, Kamis (3/11/2016).
Dari enam poin itu, kata Asep, ada satu hal yang tak kalah penting dari meminta presiden memenjarakan Ahok yaitu , masyarakat umat Islam untuk bersatu dan tidak terprovokasi kepada seruan atau ajakan yang memecah belah Indonesia.
"Yang terpenting kasus ini segera diselesaikan secara hukum. Kalau presiden tak mampu melakukannya, kami akan minta DPR untuk memakzulkannya. Sebab presiden tak punya komitmen terhadap penegakan hukum," kata Asep.
API Jabar memprediksi 100 ribu warga Jabar berangkat ke Jakarta mengikuti aksi damai Bela Islam Jilid II pada 4 November 2016.
API menyebut aksi damai itu sudah menjadi agenda umat Islam di Jabar setelah aksi Bela Islam Jilid Pertama tidak direspon pemerintah.
"Ini jadi sudah agenda setiap umat Islam. Apalagi 97 persen penduduk di Jabar beragama Islam. Jadi 100 ribu orang berangkat ke Jakarta itu hal biasa," kata Koordinator API Jabar, Asep Syaripudin, kepada wartawan di Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jabar, Jalan Dipenogoro, Kamis (3/11/2016).
Dikatakan Asep, data organisasi massa Islam yang sudah masuk mencapai ratusan bus dan ribuan sepeda motor. Mereka berasal dari sejumlah organisasi seperti Persis, Muhammadiyah, FPI, dan lainnya.
"Sudah ada sekitar 170 bus yang mendaftar. Untuk minibus 160 unit, motor 1.030 unit, tapi fiksasi data besok karena kami masih akan konsolidasi. Itu belum yang pakai angkutan, jadi kemungkinan akan bertambah," kata Asep. (cis)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.