Imam Iskandar Menjadi Korban Pengeroyokan Sejumlah Pemuda
Keduanya diteriaki maling sehingga menjadi sejumlah pemuda menyerangnya dengan senjata tajam dan benda tumpul
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Seorang pemuda bernama Imam Iskandar tewas setelah dikeroyok di RT 5/11 Kampung Rancabolang, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, Minggu (6/11/2016).
Ia dikeroyok sejumlah pemuda sekitar pukul 00.30 WIB.
Kasubbag Humas Polrestabes Bandung, Kompol Reny Marthaliana mengatakan, pengeroyokan yang dialami Imam berawal ketika mendatangi seseorang di lokasi kejadian.
Ia datang bersama rekannya, yakni Pipit (22), warga RT 7/1 Kampung Sapan Gudang, Desa Tegaluar, kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
"Korban mendatangi seseorang itu untuk melakukan klarifikasi soal pengeroyokan yang dialami Pipit," kata Reny kepada Tribun melalui sambungan telepon, Minggu (6/11/2016).
Namun, korban dan Pipit justru menjadi sasaran pengeroyokan tanpa sebab.
Keduanya diteriaki maling sehingga menjadi sejumlah pemuda menyerangnya dengan senjata tajam dan benda tumpul.
"Korban sendiri meninggal dunia akibat pukulan dan luka bacokan. Sedangkan Pipit berhasil melarikan diri," kata Reny seraya menyebut kasus tersebut kini dalam penyelidikan aparat Polsek Buah Batu.
Dikatakan Reny, rekan korban yang bernama Pipit memang menjadi korban pengeroyokan yang terjadi di wilayah hukum Polsek Cinambo.
Pipit dan seorang temannya Andri (28), warga RT 2/3 Kelurahan Cisaranten kidul, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, mengalami luka bacok setelah dianiaya sekelompok pemuda, Sabtu (5/11/2016) pukul 16.15 WIB.
"Lokasi kejadian di dalam kantin Lapangan Progresif, Jalan Soekarno-Hatta. Pipit dan Andri sedang menonton pertandingan futsal," kata Reny.
Peristiwa itu, kata Reny, bermula ketika Pipit ditegur seseorang yang tak dikenal dengan kata yang tidak sopan.
Lantas Pipit dan orang tak dinekal itu terlibat percekcokan hingga akhirnya tejadi pengeroyokan.
"Pipit dipukul dengan menggunakan sajam ke arah belakang kepala dan Andri yang semulanya akan melerai dipukul juga oleh pelaku yang tak dikenal ke arah kepala belakang," kata Reny.
Reny mengatakan, Pipit dan Andri sempat dirawat di Rumah Sakit Ujung Berung akibat luka yang dideritanya.
Keduanya, katanya, sama-sama mengalami luka sobek akibat sabetan senjata tajam di bagian kepala belakang.
"Kedua korban sempat akan diminta keterangan kejadian guna pengusutan selanjutnya. Akan tetapi kedua korban menolak untuk memberikan keterangan dengan alasan masih pusing dan memilih pulang," kata Reny. (cis)