Kepala Dinas Pertamanan Akui Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung Masih Kurang
Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung, Arief Prasetya, mengakui ruang terbuka hijau di Kota Bandung masih minim.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung, Arief Prasetya, mengakui ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Bandung masih minim.
Menurutnya, luas RTH baru mencapai 13,5 persen dari luas Kota Bandung.
"Kota Bandung tidak ada kawasan kritis. Tapi kalau dilihat dari luas RTH memang masih kurang," kata Arief di Alun-alun Ujung Berung, Jalan AH Nasution, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Minggu (6/11/2016).
RTH yang ada di Kota Bandung, kata Arief, tersebar di sejumlah titik di area lahan privat dan lahan publik.
Lahan publik di antaranyya, taman, bantaran sungai, pemakaman, dan daerah publik yang daerahnya hijau.
Sedangkan lahan privat, yaitu bandara, kantor pemerintah, atau lahan yang dikelola secara pribadi.
"Kami terus berupaya menambah RTF dengan membebaskan lahan meskipun terkendala lahan," kata Arief.
Selain itu, kata dia, pihaknya terus mendorong pemilik bangunan melaksanakan green building, program setiap bangunan di Kota Bandung memiliki RTH.
RTH itu, berupa taman yang ada di atap bangunan atau yang ditempel di dinding bangunan.
"Kedepan kami juga perbaiki lingkungan dengan menata rumah kumuh dan membangun rumah ke atas atau rumah susun. Di sisa lahan bangunan rumah ke atas kami siapkan lahan," kata Arief.
Diiakui Arief, minimnya RTH di Kota Bandung berdampak besar terhadap lingkungan. Satu di antaranya suhu udara di Kota Bandung yang mulai terasa panas. Menurutnya, hal itu dipicu masih kurangnya RTH di Kota Bandung.
"Kalau kualitas udara saya tidak bisa menjawab, tapi bisa dirasakan bedanya jika kita berdiri di bawah pohon. Panasnya suhu udara di Kota Bandung sendiri karena penduduk banyak dan banyaknya kendaraan bermotor," kata Arief. (cis)