Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala Dinas Pertamanan Akui Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung Masih Kurang

Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung, Arief Prasetya, mengakui ruang terbuka hijau di Kota Bandung masih minim.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kepala Dinas Pertamanan Akui Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung Masih Kurang
Tribun Jabar/Teuku Muh Guci S
Komunitas pecinta lingkungan menggelar Festival Bandung Hejo 2016 di Alun-alun Ujung Berung, Jalan AH Nasution, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Minggu (6/11/2016). Festival sehari itu memamerkan jenis tanaman, cara merawat tanaman, sampai membagikan tanaman secara gratis. TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung, Arief Prasetya, mengakui ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Bandung masih minim.

Menurutnya, luas RTH baru mencapai 13,5 persen dari luas Kota Bandung.

"Kota Bandung tidak ada kawasan kritis. Tapi kalau dilihat dari luas RTH memang masih kurang," kata Arief di Alun-alun Ujung Berung, Jalan AH Nasution, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Minggu (6/11/2016).

RTH yang ada di Kota Bandung, kata Arief, tersebar di sejumlah titik di area lahan privat dan lahan publik.

Lahan publik di antaranyya, taman, bantaran sungai, pemakaman, dan daerah publik yang daerahnya hijau.

Sedangkan lahan privat, yaitu bandara, kantor pemerintah, atau lahan yang dikelola secara pribadi.

Berita Rekomendasi

"Kami terus berupaya menambah RTF dengan membebaskan lahan meskipun terkendala lahan," kata Arief.

Selain itu, kata dia, pihaknya terus mendorong pemilik bangunan melaksanakan green building, program setiap bangunan di Kota Bandung memiliki RTH.

RTH itu, berupa taman yang ada di atap bangunan atau yang ditempel di dinding bangunan.

"Kedepan kami juga perbaiki lingkungan dengan menata rumah kumuh dan membangun rumah ke atas atau rumah susun. Di sisa lahan bangunan rumah ke atas kami siapkan lahan," kata Arief.

Diiakui Arief, minimnya RTH di Kota Bandung berdampak besar terhadap lingkungan. Satu di antaranya suhu udara di Kota Bandung yang mulai terasa panas. Menurutnya, hal itu dipicu masih kurangnya RTH di Kota Bandung.

"Kalau kualitas udara saya tidak bisa menjawab, tapi bisa dirasakan bedanya jika kita berdiri di bawah pohon. Panasnya suhu udara di Kota Bandung sendiri karena penduduk banyak dan banyaknya kendaraan bermotor," kata Arief. (cis)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas