Terbangun dari Tidur, Perempuan Ini Kaget Sudah Mengambang di Atas Air
Dalam keadaan setengah tertidur, perempuan berusia 41 tahun ini merasakan goyangan di tubuhnya dan pusing-pusing di kepala.
Editor: Wahid Nurdin

Ada tiga kelompok (warga sekitar menyebutnya tahap) perumahan yang dilanda banjir akibat luapan sungai itu. Antara lain tahap 1, tahap 3, dan tahap 5.
“Di sini yang terparah,” jelas Teo kepada Tribun Bali.
“Lebih dari 25 rumah terendam di sini kalau ditotal dari semua tahap,” lanjutnya.
Teo menuruturkan, warga panik saat banjir datang di tengah malam. Saking paniknya, warga kemudian berhamburan keluar rumah sembari berteriak minta tolong.
Pukul 02.10 Wita, sejumlah anggota dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar langsung menuju ke lokasi untuk menyedot air yang masuk ke rumah warga.
Dari pantauan Tribun Bali kemarin siang, tampak warga yang menjadi korban banjir mengeluarkan hampir seluruh isi rumah mereka yang basah akibat direndam air.
Tampak sejumlah kasur, perabotan rumah tangga, buku-buku pelajaran, dan barang-barang elektronik yang dijemur di luar rumah warga.
Akibat peristiwa itu, warga yang rumahnya kemasukan air juga tidak tidur seharian lantaran air masih menggenangi rumah mereka.
“Iya dari tadi sibuk cuci dan jemur-jemur barang. Semuanya kotor karena ada lumpur juga masuk ke dalam,” kata Made Nurjaya, warga di tahap 5 Perumahan Gunung Sari yang rumahnya tak jauh dari rumah Putu Teo.
Kepala UPT Bencana dan Kegawatdaruratan BPBD Kota Denpasar, Ngurah Gede Budita, mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir di Perumahan Gunung Sari itu.
“Dari laporan anggota kami, tidak ada korban jiwa. Hanya barang-barang warga yang basah karena air masuk ke dalam rumah mereka,” kata Budita.
Meluapnya air sungai di Perumahan Gunung Sari ini bukan kali pertama.
Pada tujuh tahun dan lima tahun silam, air di sungai itu juga sempat meluap.
Namun, dari keterangan sejumlah warga sekitar, luapan sungai yang terjadi kemarin merupakan yang terparah dan tertinggi dari sebelumnya.