Terbangun dari Tidur, Perempuan Ini Kaget Sudah Mengambang di Atas Air
Dalam keadaan setengah tertidur, perempuan berusia 41 tahun ini merasakan goyangan di tubuhnya dan pusing-pusing di kepala.
Editor: Wahid Nurdin
Selain di Perumahan Gunung Sari, banjir juga merendam 10 rumah warga di Jalan Antasura, Banjar Punduh Kulit, Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara.
Air setinggi satu meter sudah mulai menggenangi rumah-rumah warga sejak pukul 02.00 wita dinihari.
“Rumah saya terendam satu meter. Dari jam dua pagi itu saya lihat air sudah masuk dari belakang rumah,” kata Nyoman Sudiana saat ditemui di rumah kediamannya.
Pukul 06.30 Wita, sejumlah alat penyedot air telah dikirim ke rumahnya untuk mengurangi volume air yang masuk.
Sudiana berpendapat, banjir yang terjadi di 10 rumah warga di Banjar Punduh Kulit itu karena volume air sungai bercampur air hujan yang mengalir tidak seimbang dengan air yang keluar melalui saluran irigasi (sodetan) yang dibuatkan oleh Dinas PU Kota Denpasar.
Terhadap dua luapan ari sungai yang mengakibatkan puluhan rumah warga di Denpasar terendam banjir, Kepala Dinas PU Kota Denpasar, Ketut Winartha, angkat bicara.
Winartha mengatakan, untuk banjir yang terjadi di Batukandik, Padangsambian Kaja, disebabkan karena adanya bambu yang menyangkut di aliran sungai.
Sedangkan banjir luapan air sungai yang terjadi di kawasan Jalan Antasura, karena adanya sodetan yang tersumbat sampah.
Kepala Bidang Pengairan Dinas PU Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Putra, menambahkan bahwa banjir yang terjadi merupakan dampak dari masih adanya warga yang suka buang sampah ke sungai.
Berdasarkan hasil pemantauannya di lapangan, ia menemukan ada kasur, kursi, dan bambu dibuang ke sungai. (*)