Ratusan Kasus Raskin Tak Layak Konsumsi Kembali Ditemukan di Jombang
beras untuk warga miskin (raskin) berkualitas buruk masih saja ditemukan di Kabupaten Jombang
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Kinerja Bulog belum menunjukkan perbaikan.
Buktinya, beras untuk warga miskin (raskin) berkualitas buruk masih saja ditemukan di Kabupaten Jombang, tepatnya di Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Senin (7/11/2016).
Pengadaan raskin itu ditangani Bulog.
Padahal sekitar sebulan lalu, raskin berkualitas jelek juga ditemukan di dua desa di Kabupaten Jombang.
Masing-masing di Desa Tanjungwadung Kecamatan Kabuh dan Desa di Desa/Kecamatan Bareng, Jombang.
Di Desa Kwaron, terdapat 218 sak (isi 15 kilogram) atau setara 3,27 ton raskin yang diterima warga miskin (gakin) di Desa Kwaron, Diwek, yang sebagian besar berkualitas buruk.
“Kondisinya sangat memprihatinkan. Banyak yang remuk, berbau apek, dan berkutu,” kata Kaur Kesra Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Sumarsono,kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Senin (7/11/2016).
Menurut Sumarsono, selama ini raskin yang diterima warga memang tidak terlalu bagus, karena levelnya bukan beras premium. Tapi secara umum tidak separah sekarang ini.
“Yang sekarang ini rasanya tidak layak dikonsumsi. Warga harus memoleskan lagi ke penggilingan padi jika akan menanaknya,” kata Sumarsono, sembari menunjukkan butiran beras yang patah-patah dan berwarna coklat di telapak tangannya.
Kendati demikian, Sumarsono mengaku tetap akan membagikan raskin itu untuk 218 kepala keluarga (KK) yang berhak menerima.
Setiap KK Berhak menerima satu sak raskin isi 15 kilogram dengan menebus Rp 1.600 per kilogram.
“Sudah terlanjur kami umumkan, dan orang-orang sudah dalam perjalanan menuju ke sini. Kalau saya kembalikan ke Bulog, prosesnya nanti malah panjang. Saya hanya ingin, ke depan kualitasnya diperbaiki,” kata Sumarsono.
Salah satu warga mengatakan, dengan kondisi raskin yang sangat buruk tersebut, ia terpaksa tidak bisa langsung memasaknya.
Agar lebih rasanya sedikit lebih enak, dia akan mengaku akan memoleskan dulu raskin itu ke penggilingan padi yang biasa keliling di depan rumahnya.
“Kalau tidak dipoleskan dulu, rasanya tidak ‘kolu’ (doyan) makan. Apalagi untuk anak-anak, kasihan mereka kalau disuruh makan nasi dari bahan beras yang seperti ini,” ujar Salamah, warga setempat, diamini gakin lainnya.
Kepala Bulog Sub Divre VII Surabaya Selatan (Mojokerto-Jombang), Nourman Susilo, berjanji akan mengeceknya.
“Kalau memang terbukti kondisinya buruk dan tak layak konsumsi, kami akan langsung mengganti,“ kata Nourman Susilo, melalui telepon seluler.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.