Tiga Minggu Tersesat, Serly Terpaksa Puasa dan Minum Air Sungai
Setelah hilang sekitar tiga minggu, Serly Mamahit akhirnya ditemukan oleh Tim Gabungan SAR dan masyarakat
Penulis: Fine Wolajan
Editor: Sugiyarto
Laporan wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM, AMURANG - Setelah hilang sekitar tiga minggu, Serly Mamahit akhirnya ditemukan oleh Tim Gabungan SAR dan masyarakat Desa Desa Tumani Selatan Kecamatan Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan.
Pada Jumat (4/11) sore, Serly ditemukan pertama kali oleh Ando Rumondor yang tergabung dalam satu di antara tujuh tim yang dibagi sebelumnya.
Hal ini disampaikan Petra Kaloh, Hukum Tua Desa Tumani Selatan.
"Serly dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak 31/11 dan terakhir kali terlihat pada 28/11. Dia pergi ke kebun saat diperkirakan hilang."
"Keluarga dan warga sudah melakukan pencarian selama seminggu dan tidak ada hasilnya," katanya.
Akhirnya Tim SAR dari Manado juga dilibatkan ada sekitar 20 orang yang diutus untuk melakukan pencarian.
Pencarian dimulai sekitar pukul 01.00 Wita oleh masyarakat dan Tim SAR.
Dia menambahkan koordinasi antara pemerintah Desa Tumani Selatan dan masyarakat serta Tim SAR yang membantu pencarian akhirnya menemukan Serly Mamahit dalam keadaan selamat.
Pria berusia 50 tahun itu ditemukan dalam kondisi yang lemah dekat Pondok yang ada disekitar Perkebunan Lanak Desa Tumani Selatan.
Karena sudah tidak makan beberapa hari, membuat Serly sudah tak sanggup berjalan dan akhirnya diangkat oleh Tim SAR.
Diwawancara pasca penyelamatan, Serly mengatakan dia sanggup bertahan selama lima hari hanya dengan memakan pisang.
"Saya tersesat saat hendak pulang, mau tidak mau harus puasa selama lima hari. Jika mendapatkan pohon pisang baru saya makan sedangkan minum dari air sungai," ujarnya.
Sebagai informasi Serly Mamahit keluar rumah untuk ke kebun pada (18/10).
Selain Tim SAR, Tim Relawan Tompaso Baru dan Maesaan juga turut membantu.