Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki: Petani Pahlawan Bangsa Indonesia

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) menggelar simposium dan musyawarah nasional pembaruan agraria, di Aula Asrama Haji Sudiang, Makassar

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Sugiyarto
zoom-in Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki: Petani Pahlawan Bangsa Indonesia
youtube
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -  Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) menggelar simposium dan musyawarah nasional pembaruan agraria, di Aula Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (8/11/2016).

Konsorsium yang dihadiri sekitar 700 peserta dari lembaga, jaringan, akademisi, dan pemerintahan ini mengangkat tema Menegaskan Kembali Pembaruan Agraria Sejati.

Simposium ini juga menghadirkan keynote speaker yaitu Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan beberapa pembicara dari kementerian.

Teten Masduki dalam pidato tentang program reforma agraria dengan partispasi masyarakat, yang dibacakannya mengatakan petani memiliki potensi dan peran yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kaum tani adalah pelaku utama di bidang pertanian yang menghidupi dan mencukupi kebutuhan pangan seluruh anak bangsa. Kaum tani inilah sesungguhnya pahlawan bangsa, dan garda terdepan ketahanan dan kedaulatan pangan," kata dia.

Ia melanjutkan, selain petani, organisasi tani juga memiliki jasa besar dalam mengembangkan pola pertanian yang mengandalkan kerjasama petani dalam semangat gotong royong.

Berita Rekomendasi

"Kehadiran dan peran organisasi petani telah menjadikan gerakan reforma agraria, pembangunan pertanian, dan pemajuan desa di Indonesia menjadi lebih kontekstual," tuturnya.

"Tanpa dorongan dan topangan yang kuat dari gerakan tani dan rakyat di pedesaan, reforma agraria bisa terjebak hanya jadi kegiatan rutin birokrasi pemerintahan yang tak gayung bersambut dengan aspirasi dan kepentingan kaum tani di pedesaan," sambung dia.

Tak hanya soal petani, ia juga membahas persoalan tanah rakyat kelas bawah dan pinggiran yang selama ini dinilai tidak jelas.

"Komitmen pemerintah adalah menguatkan rakyat kelas bawah. Oleh karena itu, status hukum atas tanah rakyat kelas bawah yang selama ini tidak jelas, harus diperjelas. Keberadaan tanah negara harus diprioritaskan untuk kesejahteraan rakyat," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas