Unjuk Rasa Tuntut Kejelasan Uang Kuliah Tunggal
Demonstran menuntut kejelasan pembayaran KKN angkatan 2013-2015 dan menginginkan pembayaran uang KKN tidak dibebankan kepada mahasiswa.
Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Ratusan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) yang tergabung dalam Aliansi UNM Bersatu berunjuk rasa di kampusnya, JL AP Pettarani Makassar, Kamis (10/11/2016).
Unjuk rasa ini menuntut pihak birokrasi UNM memperjelas sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diterapkan di kampus pencetak guru ini.
Kooordinator aksi unjuk rasa Andrea Arisandi mengatakan, para mahasiswa mulai dari angkatan 2013 membayar uang kuliah dengan sistem UKT, artinya pembayaran tunggal yang dibayarkan mahasiswa setiap semester hanya satu jenis saja.
"Tapi faktanya UKT tidak benar benar merupakan pembayaran tunggal yang dibayarkan oleh mahasiswa," katanya.
Mereka menyebut saar ini mahasiswa-khususnya angkatan 2013 resah dikarenakan adanya peraturan yang baru dimana di dalamnya memuat poin bahwa uang KKN juga dibebankan kepada mahasiswa.
Atas dasar itu, demonstran menuntut kejelasan pembayaran KKN angkatan 2013-2015, dan menginginkan pembayaran uang KKN tidak dibebankan kepada mahasiswa.
"Kami ingin uang pembayaran KKN tidak perlu ada karena semuanya kan sudah termasuk di UKT," kata dia.
Tak hanya kejelasan pembayaran UKT dan KKN, mahasiswa gabungan dari beberapa fakultas ini juga menuntut penerbitan surat edaran universitas terkait pungutan liar.
"Kami juga menuntut transparansi dan mekanisme pencairan dana lembaga kemahasiswaan, dan pengadaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana penunjangbakademik di lingkup UNM," ujarnya.
Mereka juga meminta data anak pegawai UNM yang mendapat subsidi pembayaran UKT sebesar 50 persen dari pihak universitas serta kejelasan sumber dananya.
Jika tuntutannya tidak dihiraukan, para demonstran mengancam akan melakukan aksi yang jauh lebih besar.
"Harapan kami ke depannya, semua tuntutan kami dapat terpenuhi demi kebaikan kita bersama. Apabila tuntutan kami tidak diterima, maka akan ada gerakan-gerakan yang lebih besar daripada yang kami lakukan hari ini," imbuhnya.