Gubernur Kalteng: Pelemparan Bom Molotov di Gereja Oikumene Teror terhadap Keberagaman
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menyampaikan simpati kepada para korban pelemparan bom molotov yang dilakukan di Geredja Oikumene
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menyampaikan simpati kepada para korban pelemparan bom molotov yang dilakukan di Geredja Oikumene di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/4/2016) kemarin.
"Saya atas nama warga Kalimantan Tengah, menyampaikan simpati kepada para korban. Peristiwa tersebut adalah bentuk teror terhadap keberagaman Indonesia dan duka bagi bangsa ini," ujar Sugianto dalam pernyataannya yang diterima tribunnews.com, Senin (14/11/2016).
"Saya menyerukan kepada seluruh rakyat Kalimantan, khususnya Kalimantan Tengah, untuk bersatu melawan segala bentuk teror yang mengancam keutuhan NKRI," tambahnya.
Ia kemudian mengajak kepada seluruh masyarakat Kalimantan untuk tidak takut, rakyat Kalimantan selalu bersatu di bawah naungan Sang Merah Putih.
Menurutnya, terorisme dan radikalisme muncul akibat ketidakadilan ekonomi, diskriminasi hukum, dan sempitnya lapangan pekerjaan.
"Sekarang saatnya, para pemimpin dan rakyat bekerja bahu-membahu menyejahterakan rakyat untuk meminimalkan daya tarik radikalisme, khususnya di tengah generasi muda kita," ia menyarankan.
Perbedaan, lanjut Gubernur Kalteng ini lagi, adalah anugerah yang istimewa bagi Indonesia. Sudah menjadi kewajiban merawat keberagaman di negeri ini.
"Karena, hakikat tertinggi dari kemerdekaan dan rasa kebangsaan adalah kemanusiaan. NKRI harga mati," Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menegaskan kembali.