Keluarga Intan Berharap Pelaku Peledakan Bom Dihukum Berat
Saat ini pihak keluarga hanya bisa berdoa. Agustini berharap penegak hukum bisa benar-benar serius menangani kasus ini hingga tuntas.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Intan Novita Banjarnahor, bocah berusia 2,5 tahun yang menjadi korban ledakan di Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda Kalimantan Timur ternyata memiliki kerabat di Kota Medan.
Salah satu tante korban adalah Agustini Banjarnahor, yang pernah menjadi korban penjambretan di Jl Gagak Hitam/Ringroad.
Saat Tribun Medan (Tribunnews.com Network) menyambangi kediaman Agustini, ia tampak begitu sedih mendengar Intan telah meninggal dunia. Apalagi, luka di tubuh Intan tergolong cukup parah.
"Kalau ditanya apa harapan kami, tentu kami berharap pelakunya dihukum dengan seberat-beratnya. Kalaupun pelakunya mau diamuk massa, buat apalagi," ungkap Agustini dengan suara parau, Senin (14/11/2016).
Ia mengatakan, saat ini pihak keluarga hanya bisa berdoa. Dia berharap penegak hukum bisa benar-benar serius menangani kasus ini hingga tuntas.
"Mau buat apa lagi kami. Kalaupun pelakunya dimassa, nyawa kemenakan kami enggak bisa balik lagi," kata Agustini.
Dari penuturan Agustini, ayahnya (kakek Intan) sudah berangkat ke Samarinda. Ayahnya berangkat ditemani tetangga yang tinggal di Aekanopan, Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara.(ray/tribun-medan.com)