Terkait Aksi Terorisme, Warga Sekitar TKP Mengaku Tidak Takut
Warga tidak mengetahui jika pelaku merupakan mantan pelaku kasus bom buku di Jakarta pada tahun 2011 silam.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Pascaterjadinya ledakan di gereja Oikuemene, Samarinda, Kalimantan Timur, warga sekitar kejadian maupun warga yang tinggal di dekat tempat tinggal pelaku mengaku tidak takut dengan aksi terorisme tersebut.
Herman (40), salah satu warga sekitar yang tinggal tidak jauh dari lokasi ledakan, mengaku tahu keberadaan pelaku yang sehari-hari menjaga, membersihkan dan mengurus masjid.
"Dia sudah setahunan tinggal di sini, orangnya memang tertutup, tidak pernah bersosialisasi dengan warga sini, dia memang tinggal di masjid itu," ucap Herman, Senin (14/11).
Lanjut dia menjelaskan, kebanyakan dari jamaah tersebut merupakan warga luar, yang kerap berada di masjid tersebut hingga larut malam.
Dirinya tidak mengetahui jika pelaku merupakan mantan pelaku kasus bom buku di Jakarta pada tahun 2011 silam.
"Jamaahnya dari luar, biasanya habis magrib dan bubarnya sekitar pukul 02.00 wita. Kami baru tahu kalau dia pernah ditangkap karena kasus bom, saat kejadian ini," ungkapnya.
Kendati demikian, dirinya dan warga lainnya mengaku tidak takut dengan peristiwa itu dan tetap menjalankan aktivitas sehari-hari.
"Kami tidak takut, kami tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Yang jelas kami minta agar pelaku dihukum seberat-beratnya, jangan ganggu keharmonisan kami di Samarinda," ungkapnya.
Tidak ada aktivitas yang terjadi di masjid yang merupakan tempat tinggal pelaku, bahkan biasanya ada jamaah yang datang untuk menjalankan ibadah, tidak terlihat di masjid tersebut.
Sebagian sisi bangunan masjid masih di pasangi police line.