Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sandal Produksi Warga Eks Lokalisasi Dolly Dipakai untuk Tamu Hotel

Sandal karet produksi warga eks lokalisasi Dolly bakal mengisi kamar-kamar di Hotel Maxone, Jalan Tidar, Surabaya, Jawa Timur.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Sandal Produksi Warga Eks Lokalisasi Dolly Dipakai untuk Tamu Hotel
Surya/Achmad Pramudito
Ahmad Arif, aktivis UKM Putat Jaya yang juga Direktur CD Indana (kiri) bersama Camat Sawahan, Yunus, dan Ary Risdijawan, GM Hotel Maxone (kanan) saat mengamati sandal produksi warga kawasan Putat Jaya Surabaya, Selasa (15/11/2016). SURYA/ACHMAD PRAMUDITO 

Laporan Wartawan Surya, Achmad Pramudito 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Warga eks lokalisasi Dolly akhirnya bisa bernafas lega, karena jerih payah mereka selama ini menitisi usaha ada yang memanfaatkan.

Sandal karet produksi mereka yang memiliki bentuk khas ini bakal mengisi kamar-kamar di Hotel Maxone, Jalan Tidar, Surabaya, Jawa Timur.

Sebagai tahap awal Maxone Tidar memesan sandal sebanyak 1.000 buah per bulan.

“Kami akan lihat juga tingkat hunian tamunya. Namun, rata-rata jumlah sandal yang kami perlukan untuk dipakai tamu kisarannya 1.000 pieces per satu sampai satu setengah bulan,” ujar Ary Risdijawan, General Manager Maxone Hotel Tidar di Surabaya, Selasa (15/11/2016).

Perlu sepekan bagi warga eks lokalisasi Dolly di kawasan Putat Jaya membuat sandal karet sebanyak 1.000 buah. Prosesnya dimulai dengan sablon, pengeplongan, dan pengeleman.

Direktur CV Indana, Ahmad Arif, mengatakan ada sekitar 40 orang menggarap sandal pesanan Maxone. Nilai sandal itu tercatat Rp 3.000 per pieces.

BERITA REKOMENDASI

“Harga kami sangat bersaing, silakan dicek ke suplier sebelumnya karena kami memang tidak mengambil untung terlalu banyak. Yang penting jalan saja dulu,” umbar Arif.

Arif yang saat lokalisasi Dolly masih beroperasi menjalankan kegiatan sebagai tukang parkir ini menyatakan bahan didapat dari Wedoro, Sidoarjo.

Diakui Arif, harga bahan bisa jauh lebih murah bila bisa mengambil langsung dari pabriknya di Pandaan. Minimal 100.000 pieces untuk ambil bahan langsung dari pabri, tapi modalnya tak cukup.

Soal aktivitasnya sebagai tukang parkir, Arif memaparkan, dirinya mengantongi uang Rp 3 juta saat malam Minggu.

“Saya sekarang ingin fokus membantu warga memperoleh penghasilan dari beragam kegiatan yang halal,” sambung Arif.


Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas