Ajarkan Pemanfaatan Lahan, Asian Agri Bangun Sekolah Sawit Lestari
Pembelajaran sawit merupakan kegiatan pendamping sekolah bagi para siswa SD, SMP dan SMA yang sekolahnya memiliki lahan
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Asian Agri sebagai salah satu perusahaan kelapa sawit nasional terus berkomitmen mengembangkan potensi masyarakat melalui pengetahuan dan pemanfaatan lahan untuk berkebun kelapa sawit. Sekolah Sawit Lestari (SSL) yang pertama pada Rabu (16/11/2016) kemarin diresmikan di SMA Negeri 11, Desa Terusan, Kecamatan Maro Sebo Ilir, Kabupaten Batanghari, Jambi.
Program SSL ini bertujuan mendukung proses belajar-mengajar di tingkat SD, SMP dan SMA, yang dihimpun dalam muatan lokal tentang pemanfaatan lahan sekolah untuk menghasilkan manfaat bagi warga sekolah serta lingkungan sekolah.
Pembelajaran sawit merupakan kegiatan pendamping sekolah bagi para siswa SD, SMP dan SMA yang sekolahnya memiliki lahan dan memenuhi syarat untuk dikembangkan potensinya untuk memberi nilai manfaat dan memperkuat kesadaran akan lingkungan yang lestari bagi siswa, guru dan seluruh warga sekolah.
Head CSR & Sustainability Asian Agri, Welly Pardede menjelaskan, program ini bertujuan untuk membuka wawasan siswa terhadap industri kelapa sawit mulai dari pengelolaan perkebunan termasuk dasar-dasar pengetahuan di lapangan, implementasi praktik terbaik dengan panduan dari Asian Agri sebagai perusahaan pendamping.
"Selain itu program ini merupakan bagian dari program CSR perusahaan di bidang pendidikan dan bidang perekonomian, sebab dengan Program Sekolah Sawit Lestari ini diharapkan ke depannya dapat menopang kemandirian sekolah dari sisi finansial," tuturnya.
Menurut Welly, program yang baru diluncurkan ini juga mendapat sambutan antusias dari sekolah-sekolah yang ada di sekitar operasional perusahaan baik diwilayah Riau, Sumut dan Jambi.
Pada kesempatan yang sama Regional Head Asian Agri Wilayah Jambi, Sahrul Hasibuan mengatakan, program ini juga ditujukan untuk mendorong anggota warga sekolah dan masyarakat sekitar bekerjasama melalui pengelolaan kebun sekolah dan penataan lingkungan secara positif sekaligus mengisi waktu luang.
“Kami memanfaatkan lahan pasif untuk menghasilkan produk bernilai ekonomis yang dapat dijual dan digunakan hasilnya bagi kepentingan dan kegiatan siswa dan sekolah yang sejalan dengan program MBS (Manajemen Berbasis Sekolah),” tambah Sahrul.
Asisten 3 Pemerintah kabupaten Batanghari, Rizal, saat menyampaikan sambutannya mewakili Bupati Batanghari mengucapkan terima kasih kepada Asian Agri yang telah menjadikan salah satu sekolah di Kab Batanghari sebagai pioner dalam program Sekolah Sawit Lestari.
"Sebagaimana kita ketahui bahwa saat ini APBD Kab Batanghari terbatas. Dengan adanya dukungan perusahaan melalui program CSR (Corporate Social Responsibility)-nya yakni berupa pembangunan kebun sawit untuk sekolah, merupakan suatu terobosan, dimana ke depannya diharapkan hasil kebun ini akan turut menopang kegiatan sekolah," ujarnya.
Selain itu, Rizal juga berharap agar apa yang sudah dilakukan Asian Agri dapat diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain yang ada di Kab. Batanghari.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA 11 Kec Maro Sebo Ilir Alfakihi Spd. mengucapkan terima kasih atas kepedulian yang ditunjukkan perusahaan kepada dunia pendidikan. Sebab menurutnya dengan adanya program sekolah sawit lestari ini, maka akan menumbuhkan kemandirian sekolah.
"Kami sangat berterima kasih atas kepdulian perusahaan, sebab dengan adanya program sekolah lestari ini. Ke depannya akan sangat mendukung aktivitas siswa di sekolah," ujarnya.
Menurut Rizal dengan adanya pengajaran muatan lokal berupa teknis budidaya berkebun kelapa sawit, diharapkan akan meningkatkan pengetahun siswa tentang budidaya kelapa sawit, dan hal ini memang sangat dibutuhkan karena pada umumnya para siswa adalah anak dari petani sawit.
Program ini merupakan program jangka panjang dari perusahaan. Selama berlangsungnya program, Asian Agri akan mendampingi pihak sekolah dan bersama-sama menyusun materi pembelajaran tentang sawit berkelanjutan, termasuk kegiatan praktik berupa kunjungan lapangan, diskusi interaktif serta pemantauan berkala tanaman sawit yang ditanam warga sekolah.
“Pendampingan dan belajar langsung di lokasi penanaman kelapa sawit akan mempermudah murid memahami praktik terbaik pengelolaan kelapa sawit dan memperkuat kesadaraan menjaga kelestarian lingkungan mulai dari tingkat sekolah," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.