Wanita 64 Tahun Gendong Cucu Hindari Batu Besar Menerjang Rumahnya
Sumarni harus membopong cucunya yang berumur 18 bulan, sementara batu besar yang menggantung roboh menimpa belakang rumahnya.
Editor: Y Gustaman

Sumarni menuturkan, batu besar yang menimpa rumahnya itu sebelumnya memang sudah terlihat menggantung, tetapi tersangga oleh pohon besar.
Pohon tumbang terlebih dahulu sejak satu tahun yang lalu.
"Saya awalnya juga tidak mengira (bakal ambrol). Batu terlihat bergelantungan. Air keluar dari batu. Pondasi rumah juga bahaya. Air keluar di batu sudah lama," jelas dia.
Akibat terjangan batu besar Suratman dan keluarganya kini harus tidur di teras rumah dengan beralaskan kardus bekas.
Sementara longsor di RT 03 menyebabkan rumah Kristanto tertimpa talud. Pantauan Tribun Jateng, longsor talut setinggi 8 meter itu menyebabkan separuh jalan di rumah Sarto Rahmat (50) tergerus.
Sarto menceritakan, longsor terjadi pada pukul 13.00 setelah turun hujan. "Setelah hujan langsung retak sedikit-sedikit dan ambrol," papar dia.
Menurut Sarto longsor diakibatkan retakan di jalan depan rumahnya. Sudah berulang kali ia menambal retakan itu, terakhir tiga hari lalu.
Istri Kristanto, Dian, menyatakan saat kejadian rumah kosong. Ia bersyukur selamat dari longsor. "Sebenarnya khawatir tinggal di sini, tapi mau bagaimana lagi, sudah sejak kecil di sini," tandas Dian.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, meninjau dua lokasi longsor di Lempongsari. Lokasi jalan yang terjal dan sempit memaksa Hendrar menggunakan motor untuk mencapai lokasi.
Ia terlebih dahulu mendatangi rumah Suratman, kemudian ke rumah Kristanto. Usai meninjau dua lokasi longsor Hendi memberikan tali asih kepada korban.
Ia meminta Kepala Pelaksana BPBD Kota Semarang, Iwan Budi Setiawan, berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk gotong royong melakukan pembersihan dan perbaikan rumah korban. (TRIBUN JATENG)