Garuda dan Lion Air Masuk Bandara Silampari Lubuklinggau Bulan Depan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja dan inventarisasi infrastruktur pendukung Bandara Silampari Kota Lubuklinggau.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Eko Hepronis
TRIBUNNEWS.COM, MUSIRAWAS - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja dan inventarisasi infrastruktur pendukung Bandara Silampari Kota Lubuklinggau, Minggu (20/11/2016).
Rombongan Menhub tiba di Bandara Silampari menggunakan pesawat King Air PK-CAN sekira pukul 11.25 WIB dan langsung menggelar pertemuan.
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Satuan Bandara Silampari Rudi Pitoyo, Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra, Ketua DPRD Lubuklinggau Rodi Wijaya, Asisten II Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas (Mura) Saiful Igna dan Kapolres Lubuklinggau AKBP Hajat Mabrur Bujangga.
Usai menggelar pertemuan sekitar 30 menit, rombongan menteri sempat meninjau fasilitas Bandara Silampari, lalu sekitar pukul 12.15 WIB rombongan menteri langsung melanjutkan kunjungan kerjanya menuju Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
Dalam kunjungan yang terbilang singkat ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, jauhnya jarak antara Bandara Silampari dengan pusat ibu kota provinsi membuat pemerintah merasa perlu untuk melakukan kunjungan dan melakukan peninjauan inventarisasi pembangunan Bandara Silampari.
"Jadi sudah selayaknya ada dukungan dari pemerintah untuk menjadikan bandara ini banyak aktivitas dan terus berkembang," ungkapnya saat dikonfirmasi Tribun Sumsel (Tribunnews.com Network).
Menurut Budi, ada dua hal yang perlu difokuskan ke depan untuk pengembangan Bandara Silampari. Pertama berkaitan dengan masih sedikitnya airline yang masuk ke Bandara Silampari, sekarang saja cuma Nam Air.
Namun ke depan akan ada dua airline lain yang akan segera masuk.
"Tadi saya sudah kontak Garuda dan Lion Air, pada dasarnya mereka bersedia untuk melakukan penambahan. Bahkan secepatnya akan melakukan survei. Saya juga sudah menyuruh Pak Wali Kota dan Pak Kepala Bandara untuk mengirimkan Surat ke masing-masing airline dengan ditembuskan kepada saya. Mungkin dalam waktu sebulan bisa terealisasi," ungkapnya.
Sementara yang kedua kata Budi, terkait penyelesaian Bandara Silampari akan diupayakan selesai pada tahun 2017 mendatang, ketika bandaranya sudah selesai.
Akan makin banyak penerbangan dan lebih memberikan manfaat dorongan untuk percepatan pertumbuhan ekonomi, baik untuk Kota Lubuklinggau dan tujuh kabupaten sekitarnya.
"Saya minta tim dari bandara maupun kotamadya untuk bekerja sama membahas masalah ini lebih dalam lagi, kalau bisa sesegera mungkin. Jangan ditunda lagi, sangat disayangkan asset negara yang baik tapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Kan sayang," kata Budi.