Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Kunci Rumahku Pakai E-KTP' Belum 100 Persen Sempurna

Kunci Rumahku Pakai E-KTP itu masih menggunakan baterai biasa sehingga daya tahannya tak berlangsung lama.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
zoom-in 'Kunci Rumahku Pakai E-KTP' Belum 100 Persen Sempurna
Tribun Jabar/Teuku Muh Guci S
Wildan Pangestu (18) dan Ajizah Fatonah (18) mendemonstrasikan karya ilmiah mereka bernama Kunci Rumahku Pakai E-KTP' di bengkel SMK Negeri 2 Kota Bandung, Jalan Ciliwung, Senin (21/11/2016). TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Meski menjuarai Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) SMK 2016 pada September lalu, inovasi Wildan Pangestu (18) dan Ajizah Fatonah (18), masih harus dikembangkan.

Sebab sistem keamanan rumah bernama "Kunci Rumahku Pakai E-KTP" itu masih terdapat kekurangan.

"Memang belum 100 persen sempurna," kata Guru Pembimbing Karya Ilimiah Remaja dan Robotika (KIRR) SMK Negeri 2 Kota Bandung, Agus Hendrik, ketika ditemui di bengkel SMK Negeri 2 Kota Bandung, Jalan Ciliwung, Senin (21/11/2016).

Menurut Hendrik, pengembangan perlu dilakukan khususnya pada penggunaan baterai.

Diakui Kunci Rumahku Pakai E-KTP itu masih menggunakan baterai biasa sehingga daya tahannya tak berlangsung lama.

Menurutnya, perlu bateri yang memiliki daya yang besar dan daya tahan yang lama.

Berita Rekomendasi

"Selain itu juga, perlu pengembangan untuk anak kecil yang tidak memiliki e-KTP," kata Hendrik.

Meski masih harus dikembangkan, Hendrik mengatakan, Kunci Rumahku Pakai E-KTP itu sudah bisa dimodifikasi untuk kepentingan perumahan.

Ia mencontohkan, alat Kunci Rumahku Pakai E-KTP bisa terkoneksi secara paralel ke pos sekuriti yang ada di perumahan.

Menurutnya, petugas keamanan perumahan bisa langsung mengetahui jika terjadi aksi pembobolan atau ada yang masuk secara paksa.

"Bisa juga diberi tanda semacam lampu di alat pemantauan di pos sekuriti sehingga petugas keamanan bisa tahu langsung rumah mana yang sedang dimasuki orang tak dikenal," kata Hendrik.

Diakui Hendrik, karya Wildan dan Ajizah itu sudah dilirik pengembang perumahan ketika mengikuti pameran di Kabupaten Pangandaran beberapa waktu lalu.

Pengembang perumahan itu ingin menggunakan alat buatan Wildan dan Ajizah untuk 300 rumah yang akan dibangun di Kabupaten Bogor.

"Kami kewalahan karena kami sendiri belum mematok harga untuk alat kami. Kami juga belum siap dikomersilkan. Alat kami ini juga belum dihak patenkan, belum lagi Wildan dan Ajizah sedang mengikuti ujian. Memang ini tantangan buat kami kedepannya," kata Agus. (cis)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas