Kalimat Terakhir Bryan Sebelum Tewas di Tangan Ibunda
Siska Nopriana (23), tersangka pembunuh anak kandungnya mengaku menyesal. Beberapa jam sebelum meninggal, sang anak sempat mengeluhkan rasa sakit.
Editor: Dewi Agustina
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Marully Pardede mengatakan awal dari pengungkapan pembunuhan anak ini yakni saat Siska datang ke SPK Polresta Palembang untuk melaporkan kekerasan dalam rumah tangga.
Namun, di sela memberikan keterangan, Siska membuat petugas SPK curiga hingga akhirnya Siska mengakui dirinya telah membunuh anak semata wayangnya itu.
"Tim langsung ke TKP, setelah sampai di rumah tersebut, Bryan tengah terkapar di tempat tidur, dengan posisi tidur menyamping," ungkap dia.
Setelah dicek, tubuh Bryan sudah kaku dan saat dibuka pakaiannya, tubuh Bryan penuh dengan luka lebam dan luka kecil.
Diketahui Siska seringkali memukul anaknya setelah ribut dengan sang suami, Salbani.
Padahal baru 3 bulan lalu, Salbani rujuk dengan istrinya setelah menikah selama tiga tahun.
"Dari pengakuan tersangka, Bryan seringkali dipukuli. Bukan hanya dipukul, korban juga sering ditendang dan digigit," kata Marully.
Polresta Palembang kini masih menyelidiki keterlibatan Salbani dalam kasus tersebut, dan juga memeriksa adanya pihak lain.
Karena itu, saksi-saksi selain tetangga sekitar juga sudah diperiksa.
Tersangka dikenakan pasal l 44 ayat 3 UU RI nomor 23 tahun 2004 tentang KDRT atau pasal 80 ayat 4 UU RI nomor 36 tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman 20 tahun.
"Motif yang dilakukan pelaku yakni tak lain sebagai pelampiasan emosi yang kesal terhadap suaminya yang sering memukulinya sehingga pelaku tega menganiaya anaknya," kata dia.
Marully menjelaskan antara pelaku dan suami sempat pisah ranjang tahun 2014 namun rujuk awal Febuari 2016.
"Mereka ini sering cekcok dan anaknya menjadi sasaran," ungkap dia.
Sementara jenazah Bryan sudah dimakamkan kemarin. (rie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.