Pelabuhan Perikanan Untia di Biringkanaya Ditargetkan Produksi 1.680 Ton Per Tahun
Presiden Joko Widodo meresmikan operasionalisasi Pelabuhan Perikanan (PP) Untia di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Dewi Agustina
![Pelabuhan Perikanan Untia di Biringkanaya Ditargetkan Produksi 1.680 Ton Per Tahun](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jokowi-resmikan-pelabuhan-perikanan-untia_1_20161126_102530.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Presiden Joko Widodo meresmikan operasionalisasi Pelabuhan Perikanan (PP) Untia di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/11/2016).
Presiden didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, serta dihadiri menteri Pertanian, para pimpinan daerah, muspida, serta pejabat lainnya.
Pelabuhan ini merupakan salah satu sentra perikanan penting di Kawasan Timur Indonesia dan akan dikembangkan menjadi kawasan industri perikanan dengan sarana dan prasarana yang memadai, baik fasilitas pokok, fungsional maupun penunjang.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, setelah beroperasi, Pelabuhan Perikanan Untia akan mendukung aktivitas nelayan yang berada di zona Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 713.
"Wilayah 713 ini meliputi Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores ,dan Laut Bali, yang memiliki potensi sumber daya ikan sebesar 929.700 ton/tahun," ungkap Susi.
Pelabuhan ini juga akan dapat melayani hingga 300 kapal, mulai dari ukuran 5 GT sampai 30 GT, dengan target produksi perikanan sebesar 1.680 ton per tahun.
Progres pembangunan pelabuhan seluas 5,4 Ha ini mulai intensif dalam dua tahun terakhir.
Hal ini tidak terlepas dari sinergitas pendanaan antara pemerintah pusat dan daerah dengan total anggaran mencapai Rp 200 miliar.
Guna pemanfaatan lahan dan sebagai bagian dari implementasi Peraturan Presiden 44 Tahun 2016, KKP juga mengundang beberapa investor dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di Pelabuhan Perikanan Untia.
"Salah satu yang telah berkomitmen adalah investor dari Rusia (Blackspace Resources) yang akan membangun unit pengolahan ikan dan cold storage dengan kapasitas 300 ton bekerjasama dengan BUMN Perikanan," kata Susi.
"Ke depan, melalui peran serta pemerintah daerah dan kesadaran dari para nelayan, Pelabuhan Perikanan Untia diharapkan secara cepat bertransformasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi," tambahnya.
Selain meresmikan, Presiden Jokowi juga meninjau progres Pembangunan Unit Pengolahan ikan hasil kerjasama Perum Perindo dengan PT Blackspace Resources Rusia, Pelayanan Perizinan Usaha Perikanan Tangkap dan sarana rantai dingin berupa ice flake machine kapasitas 1,5 ton.
Selanjutnya, Presiden juga menyerahkan secara Simbolis asuransi nelayan dari target 10.000 kartu di Provinsi Sulawesi Selatan, pembayaran klaim asuransi kepada ahli waris sebanyak enam orang masing-masing senilai Rp 160 juta, bantuan kapal penangkap ikan (3 GT) sebanyak 5 unit, dan bantuan alat tangkap, serta menyapa nelayan-nelayan Sulawesi Selatan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.