Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lolos dari Jakarta, Bandar Ganja ini Dibekuk saat Turun di Stasiun Pasar Turi

Satresnarkoba Polrestabes Surabaya membekuk seorang bandar narkoba jenis ganja.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Lolos dari Jakarta, Bandar Ganja ini Dibekuk saat Turun di Stasiun Pasar Turi
Surya/Fatkul Alamy
Wakasat Narkoba Polrestabes Surabaya Kompol Anton Prasetyo (kiri) menunjukan barang bukti ganja seberat 3,7 Kg yang disita dari seorang bandar, Yasid Sulton, Senin (28/11/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Satresnarkoba Polrestabes Surabaya membekuk seorang bandar narkoba jenis ganja.

Seorang bandar yang dibekuk petugas, yakni Yasid Sulton (36) karena membawa ganja seberat 3,7 Kg.

Pria asal Jl Manggaraya Bangkalan ini disergap petugas, saat turun dari Kereta Api (KI) di Stasiun Pasar Turi Surabaya, 16 November 2016 lalu.

Tersangka Yasid sudah menjadi target penangkapan Satresnarkoba Polrestabes Surabaya sejak lama, lantaran kerap melakukan transaksi narkoba jenis ganja di Surabaya dan sekitarnya.

Pada pertengahan November 2016, polisi mendapat informasi tersangka Yasid akan mengambil barang di Jakarta.

Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata tersangka sudah berangkat ke Jakarta.

"Kami akhirnya menunggu tersangka pulang dari Jakarta yang naik Kereta Api. Dan tersangka ditangkap di Stasiun Pasar Turi," sebut Wakasat Narkoba Polrestabes Suabaya, Kompol Anton Prasetyo, Senin (28/11/2016).

Berita Rekomendasi

Setelah dilakukan penggeledahan, petugas menemukan empat bungkus ganja seberat 3,7 gram.

Barang haram tersebut ditemukan di dalam tas punggung milik tersangka.

Anton menuturkan, ganja empat bungkus itu dibeli tesangka dari Andre, seorang bandar di Depok. Pengakuannya, tersangka sudah mengambil ganja di Jakarta dua kali.

"Satu kilogram ganja, tesangka membeli Rp 4 juta hingga Rp 6 juta," jelas Anton.

Berdasar hasil pemeriksaan, tersangka yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di Surabaya ini bisa mengedarkan ganja di Surabaya, Sidoarjo, dan Jember.

"Biasanya diedarkan ke terman-temannya dan pemesan di Surabaya, Sidoarjo dan Jember," ucap mantan Kapolsek Krembangan Surabaya ini.

Tersangka Yasid menuturkan, sudah satu tahun terakhir ini menekuni bisnis narkoba jenis ganja.

Dia biasa mengambil ganja di Depok dan diedarkan di Surabaya, Sidoarjo, dan Jember.

"Saya kulakan (beli) secara langsung ke Depok. Ada yang harganya Rp 4 juta atau Rp 6 juta satu kilogramnya, tergantung kualitas barang," aku tersangka Yasid.

Sedangkan untuk penjualan, tersangka Yasid mengaku menjual ke pemesan atau pemakai tidak eceran.

"Saya jual minimal satu kilogram," pungkasnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas