Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa SDN Cimpon Bantul Jalani UAS di Tengah Genangan Banjir

Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah DIY sejak Kamis sore (1/12/2016), mengakibatkan sejumlah kawasan di Kecamatan Kretek terendam banjir

Editor: Sugiyarto
zoom-in Siswa SDN Cimpon Bantul Jalani UAS di Tengah Genangan Banjir
Tribun Jogja/ Usman Hadi
Ruang kelas di SD N Cimpon tergenang air, imbasnya murid-murid kelas satu sampai empat tak jadi melaksanakan UAS, mereka dipulangkan ke rumah karena ruangan sekolah tak representatif digunakan ujian, Jumat (2/12/2016) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Usman Hadi

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah DIY sejak Kamis sore (1/12/2016), mengakibatkan sejumlah kawasan di Kecamatan Kretek terendam banjir.

Tak hanya menggenangi sawah, pekarangan, maupun rumah-rumah warga, banjir juga menggenangi sejumlah tempat belajar mengajar.

Bahkan sejumlah sekolah memilih memulangkan murid-muridnya, karena genangan air sampai masuk ke dalam gedung sekolah.

Di antara sekolah yang tergenang air di Kecamatan Kretek seperti TK PKK 14 Kirobayan dan SD N Cimpon, keduanya terletak di Desa Tirtosari, Kecamatan Kretek, Bantul.

Karena banjir, sejak awal pengurus TK PKK 14 Kirobayan memilih meliburkan murid-muridnya, sementara pengurus SD N Cimpon terpaksa harus terus melanjutkan aktivitas sekolah.

Pasalnya murid-murid kelas lima dan enam, harus tetap mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) pertama.

Berita Rekomendasi

"UAS semester pertama untuk kelas lima dan enam harus tetap kami lakukan. Karena kami harus menyetor nilainya ke Dikdas (Dinas Pendidikan Dasar) Bantul. Sementara untuk kelas satu sampai empat, karena tidak ada kewajiban setor nilai kami terpaksa memulangkan mereka ke rumah masing-masing," jelas Kepala Sekolah (Kepsek) SD N Cimpon, Sri Rahayu, Jumat (2/12/2016).

Sri, sapaan karib Sri Rahayu harus memulangkan sebagian siswa-siswinya, karena kondisi kelas yang tidak representatif digunakan sebagai ruang ujian.

Apalagi kelas-kelas maupun gedung sekolah semua tergenang air dengan ketinggian rata-rata 60 sampai 70 centimeter.

Sementara hanya satu ruangan sekolah, yakni gedung perpustakaan yang tak tergenang banjir karena pondasi bangunannya tinggi dibanding gedung lainnya.

"Tadi UAS kelas lima dan enam kami jadikan satu di gedung perpustakaan. Itu kami lakukan karena keterbatasan ruangan," ungkapnya.

"Kalau hari ini (Jumat, 2/12/2016) genangan air sudah masuk sekolah sejak subuh. Awalnya ketinggian air hanya 10 sampai 20 centimeter, tapi semakin siang ketinggian air semakin naik. Kalau sekarang ya sudah 60 sampai 70 centimeter," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas