Gereja Toraja dan 40 Rumah di Samarinda Seberang Terbakar
Gedung Gereja Toraja Jemaat Bukit Harapan Laojanan, di Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Laojanan Ilir, Samarinda Seberang, terbakar, Jumat.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Gedung Gereja Toraja Jemaat Bukit Harapan Laojanan, di Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Laojanan Ilir, Samarinda Seberang, Kalimantan Timur, terbakar, Jumat (2/12/2016) pukul 10.00 Wita.
"Iya benar ada satu Gereja Toraja terbakar di Samarinda," ujar Wakil Ketua Ikatan Keluarga Toraja (Ikat) Samarinda, Perez, kepada TribunToraja.Com (Tribunnews.com Network) melalui telepon, Sabtu (3/12/2016) pagi.
Seluruh bangunan dan isinya ludes terbakar.
Kronologis kejadian kebakaran ini bermula dari kebakaran yang terjadi di rumah warga yang lokasinya berdekatan dengan gedung gereja.
Api yang menyala begitu besar merembet ke gedung gereja dan bangunan lain yang berada di dekatnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Akses jalan yang sempit membuat mobil pemadam kebakaran tak dapat menjangkau lokasi kebakaran ini.
"Lokasi gedung gereja agak tinggi, hingga kesusahan petugas dan warga sekita memadamkan api," tambah Perez.
"Beruntung anak-anak murid sedang libur, kalau tidak, saya tidak tahu bagaimana situasinya, karena ada 252 anak yang ikut pendidikan di PPA, yang ada di kompleks gereja," ujar Sekretaris Yayasan PPA Bukit Harapan, Rita Tayo, saat dihubungi Karebatoraja.com, Jumat malam.
Selain gereja, 40 unit rumah juga ikut ludes terbakar, dan hanya menyisakan puing-puing.
Gedung Gereja Toraja Jemaat Bukit Harapan Laojanan ini sudah yang kedua kali terjadi. Musibah kebakaran pertama terjadi pada tahun 1998 lalu, saat jemaat itu dilayani oleh Pdt Elisabet Toding Padang.
Penyebab kebakaran secara pastinya belum dapat didapatkan, pihak Polrestabes Samarinda masih sementara menyelidiki terkait kejadian ini.