Keluarga di Blora Berharap Jenazah Bripda Eri Ditemukan
Lewat telepon dari Akim, dokter di rumah sakit kepolisian itu bertanya kepada Pardi, ayah korban yang tinggal di Desa Randublatung.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Akim, sepupu Bripda Eri mendatangi petugas ante mortem di RS Bhayangkara memberitahukan informasi terkait mengenai ciri-ciri korban pesawat jatuh tersebut.
Lewat telepon dari Akim, dokter di rumah sakit kepolisian itu bertanya kepada Pardi, ayah korban yang tinggal di Desa Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
"Bripda Eri Dwi Perdana ini baru dua tahun menjadi polisi jebolan (sekolah polisi negara) Bhayangkara. Saya hubungi teman saya di Lingga, dikirim foto-foto waktu keberangkatan ternyata ada foto dia," ujar Akim, Minggu (4/12/2016).
Berdasarkan informasi, Akim mengabari keluarga bahwa sudah tidak ada harapan lagi.
Di rumah korban akan melakukan doa bersama untuk korban. Akim menyatakan, keluarga sangat syok mendengar berita duka ini.
"Dia dikenal pendiam, suka olahraga, rajin ibadahnya dan dikenal ramah pula. Kita doakan saja, semoga semua korban cepat ketemu dan saya minta kepada Kapolda untuk bisa membawa jenazah ke kampung dan dikebumikan," ucap Akim.
Seperti diberitakan, Sabtu (3/12/2016) pesawat polisi jenis Cassa kehilangan komunikasi saat berada di atas perairan Dabo, Kabupaten Lingga. Pesawat diperkirakan jatuh setelah dua jam lepas landas.
Beberapa jam kemudian, sejumlah nelayan di lokasi menemukan sejumlah benda diduga serpihan bagian pesawat dan potongan tubuh manusia.
Pesawat berpenumpang 13 orang, semuanya anggota kepolisian, bertolak dari Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung ke Batam dalam rangka kegiatan dinas rutin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.