Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyakit Kelainan Kulit Amanda Tidak Menular

Jika tidak segera diobati berakibat kegagalan organ tubuh bagian dalam, sehingga dapat memperberat kerja organ dalam seperti ginjal, jantung dan hati

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Penyakit Kelainan Kulit Amanda Tidak Menular
Tribun Kaltim
Amanda 

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Kasus kelainan kulit yang diderita Amanda Syaharini menjadi perhatian masyarakat Balikpapan.

Menurut Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin,  Regina Sylvia, Sp.KK, kelainan kulit yang diderita Amanda bernama Ichtiosis.

Istilah medis tersebut sering dipakai untuk beberapa penyakit turunan yang ciri‑cirinya terdapat skuama berlebih pada kulit.

Skuama merupakan lapisan tanduk dari epedermis kulit yang mati yang menumpuk pada kulit sehingga jaringan tersebut lambat laun mengeras sehingga menutup pori‑pori kulit.

Regina mengatakan, kondisi tersebut menyebabkan gangguan pembentukan keratin.

"Ictiosis merupakan istilah yang dipakai untuk beberapa penyakit turunan yang dicirikan oleh adanya skuama berlebih pada kulit karena gangguan pembentukan keratin dimana sekresi kelenjar minyak atau keringat terganggu," kata Regina.

Jika lambat laun tidak segera diobati berakibat kegagalan organ tubuh bagian dalam, sehingga dapat memperberat kerja organ dalam seperti ginjal, jantung dan hati.

Berita Rekomendasi

"Karena kegagalan kulit dalam mensekreksikan keringat, memproduksi lemak, mengatur suhu tubuh, serta menurunnya fungsi pelindung kulit. Semua itu memperberat kerja organ dalam misalnya ginjal, jantung, hati," ujar Regina.

Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari penyakit ini yakni mandi dengan sabun yang lembut, memakai handuk lembut dan tidak boleh digosok.

Gunakan pelembab khusus sesuai saran dokter.

Untuk pelembab sebaiknya diolesi sesering mungkin sekitar delapan kali sehari. Kebersihan diri juga dijaga sebab kulit jenis ini rentan terhadap infeksi.

Bila cuaca sedang panas Regina menyarankan untuk tidak bepergian keluar rumah.

"Hindari sinar matahari berlebih sebab tubuh tidak mampu mengeluarkan keringat untuk membuat kulit terlindung dari sinar matahari. Jika terlalu sering terpapar sinar matahari menyebabkan kulit mudah iritasi," ucap Regina.

Terakhir yang harus konsumsi dengan gizi yang cukup.

Tidak hanya mendapatkan perawatan dari dokter kulit saja pasien harus mendapatkan penangan dari beberapa dokter spesialis.

"Pada kasus seperti ini kelopak mata ikut kering sehingga sukar ditutup. Untuk itu sebaiknya dicek ke dokter spesialis mata," pungkasnya. (jnp)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas