Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Calon Pelaku Bintara Bekasi Terungkap, Kapolri Sebut Peran Masyarakat Penting

Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersyukur kelompok teroris pimpinan S dilumpuhkan personel Densus 88 sebelum bertindak membahayakan orang lain.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
zoom-in Calon Pelaku Bintara Bekasi Terungkap, Kapolri Sebut Peran Masyarakat Penting
Tribub Jabar/Dony Indra Ramadan
(Kiri-kanan) Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Kapolda Jabar Irjen Bambang Waskito, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, KH Abdullah Gymnastiar, mendorong kursi roda anak berkebutuhan khusus dalam kegiatan gerak jalan sehati dalam rangka Milad ke-26 Pondok Pesantren Daarut Tauhid di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (12/12/2016). TRIBUN JABAR/DONY INDRA RAMADAN 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersyukur kelompok teroris pimpinan S dilumpuhkan personel Densus 88 sebelum bertindak membahayakan orang lain.

Seperti diketahui sel jaringan Bahrun Naim itu hendak menyerang pos penjagaan Istana Merdeka dengan aksi bom bunuh diri melaui wanita bernama Dian Yulia Novi.

“Kami merasa bersyukur, karena kita dapat menggagalkan. Di negara lain terjadi. Di Istambul dan Kairo ada ledakan. Ada tiga-empat negara yang ada korban. Tapi alhamdulillah di Indonesia bisa mengamankan,” kata Tito usai menghadiri aksi 1212 di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Senin (12/12/2016).

Dikatakan Tito, terungkapnya kelompok teroris S itu berkat kerjasama semua pihak, mulai TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Menurut dia, Polri tak bisa membongkar kelompok teroris S tanpa bantuan TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat.

“Saya harap semua pihak terus bersama-sama memberantas terorisme di Indonesia,” kata Tito.

Berita Rekomendasi

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar, mengatakan, masyarakat sangat berperan penting untuk mencegah pergerakan teroris.

Sebab masyarakat merupakan orang pertama yang mengetahui situasi dan kondisi di lingkungannya.

“Contoh 2003, Azhari dan Nurdin Top menyewa indekos di Taman Sari, Bandung. Keduanya mengaku sebagai mahasiswa di ITB, lingkungan tidak tahu ternyata di kamarnya itu peralatan bom semua. Kamarnya padahal 3x3 diisi bahan peledak,” kata Boy.

Itu mengapa kewaspadaan masyarakat terhadap orang baru di lingkungannay sangat membantu kerja Polri dalam memberantas pelaku teror.

Dikatakannya, jangan sampai ada kegiatan kejahatan tidak disadari tuan rumah, RT/RW, dan tokoh lingkungan setempat. “Perlu semangat kepedulian untuk mengeliminir bahaya seperti ini,” kata Boy.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas