Tujuh Rumah dan Satu Mobil Rusak Kena Amuk Satu Orang Gila
Begitu lengang suasana Dusun Jingglong, Kabupaten Blitar, Rabu siang. Dalam waktu hampir bersamaan tujuh rumah hancur dan sebuah mobil pecah kacanya.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Imam Taufiq
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Kaca belakang mobil Suzuki Carry nomor polisi AG 427 LU pecah berantakan kena kepruk pada Rabu (14/12/2016) siang.
Puji bersigegas keluar mobil tersebut, seperti dikejar setan, masuk ke dalam rumahnya di Dusun Jingglong, Desa Kaweron, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.
Tak lama kaca rumah Seto (46), yang bersebelahan dengan rumah Panji, pecah dikepruk kayu. Seto masih di luar sementara istrinya belum pulang dari tegalan.
Kondisi kampung lengang, warga kebanyakan masih berada di tegalan sehingga banyak rumah kosong oleh penghuninya.
Giliran kaca rumah Suratno (48), yang berada di depan rumah Seto, pecah kena pentungan. Tak ada reaksi dari penghuni rumah.
Kali ini rumah Mujib (57) kena sasar. Kaca pintu rumah tetangga sebelah kiri rumah Suratno itu pecah berantakan. Mujib sempat melongok keluar lalu buru-buru kabur mencari warga.
Gara-gara berdampingan dengan Mujib, genting di teras rumah Mutmainah (34) hancur berantakan dipentung. Mutmainah memilih sembunyi.
Terakhir rumah Tuminah (55) dan Sujiati (65) yang bersebelahan diamuk. Rumah keduanya yang berada di belakang rumah para korban lainnya rusak jendela samping dan belakangnya.
Tak jauh dari rumah-rumah warga yang rusak Agung (28) duduk santai di tepi kali sambil berteriak tak keruan.
Sebentar ia ketakutan melihat polisi dari Polsek Talun dan warga datang mendekat untuk menangkapnya.
"Aku ora wedi karo kowe (aku tidak takut sama kamu)," Agung berteriak ketika anggota berseragam Polsek Talun mencoba menenangkannya.
Pura-pura rupanya Agung menggertak polisi tadi. Tak lama kabur, kakinya terpeleset dan tercebur ke kali. Warga menangkapnya begitu mudah.
Dalam kondisi tangan terborgol Agung dikeler ke Polsek Talun. "Rencananya, nanti sore kami akan membawanya ke rumah sakit jiwa di Malang," ujar Kapolsek Talun AKP Subondo.
Agung belum lama mengalami gangguan mental. Begitulah ketika mengamuk, benda di dekatnya ia rusak tak peduli punya siapa.
"Sambil merusak rumah tetangga pelaku juga mengomel-ngomel. Katanya, jangan mengganggu orang tidur," kata Subondo.
Mistan (48) berujar, tetangganya yang masih lajang itu terguncang kejiwaannya sekitar enam bulan. Selama stres itu, Agung berkeliaran di rumah dan di kampung tanpa diawasi.
"Saya enggak tahu penyebabnya. Awalnya, ia hanya diam, murung, dan ketawa-ketawa sendiri. Entah mengapa tadi siang kok tiba-tiba mengamuk seperti itu," cerita Mistan.