Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemuda Berpangkat Brigjen Peras Sopri Angkot di Samarinda

Seorang pemuda mengaku berpangkat Brigjen telah memeras seorang sopir angkot di Samarinda. Ternyata pelaku mengalami gangguan jiwa.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Pemuda Berpangkat Brigjen Peras Sopri Angkot di Samarinda
Tribun Kaltim/Christoper Desmawangga
Pemuda mengaku polisi berpangkat Brigjen bersama Kanit Sabhara Polsekta Samarinda Seberang, Ipda Teguh Wibowo, sebelum dibawa ke Satpol PP Kota Samarinda, Kamis (22/12/2016). Belakangan diketahui pemuda pemeras sopir angkot di Samarinda ini mengalami gangguan jiwa. TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper Desmawangga

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Lagi-lagi profesi kepolisian dicatut orang tak bertanggungjawab untuk memeras hingga melakukan pengrusakan kendaraan orang lain.

Sepekan ini terdapat dua kasus yang ditangani kepolisian terkait beberapa orang mengaku sebagai polisi untuk melakukan tindak kriminalitas.

Polresta Samarinda belum lama mengamankan tiga orang perampas kendaraan roda dua korbannya. Di antara pelaku mengaku sebagai anggota polisi.

Personel Polsekta Samarinda Seberang pada Rabu (21/12/2016) malam mengamankan Taufik Asbainur (25) yang memeras sopri angkot, hingga berbuat semena-mena dan mengakibatkan korbannya merugi.

Tak hanya beraksi di Samarinda, pemuda yang mengaku berasal dari Balikpapan ini mengaku sebagai polisi sejak di Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU).

Pemuda yang belakang mengalami gangguan jiwa ini mengaku berpangkat Brigjen saat memecahkan kaca mobil di Balikpapan Utara, dan enggan membayar makanan saat berada di PPU.

Berita Rekomendasi

Tadi malam dirinya diamankan polisi karena memeras dan enggan membayar ongkos angkot yang digunakannya.

"Setelah kami ke lokasi ternyata seorang pemuda mengaku sebagai polisi berpangkat AKP (Ajun Komisaris Polisi)," ungkap Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Seberang, Iptu Heru Santoso, Kamis (22/12/2016).

"Saat kami mintai ketarangan, jawabannya ngawur tidak jelas. Kami menduga mengalami gangguan jiwa, dan ini kami akan antar ke Satpol PP guna dilanjutkan ke rumah sakit jiwa," tambah dia.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas