Digusur, PSK Koplak Jaran Purwodadi Iri dengan Nasib Eks-PSK Dolly Surabaya
Pekerja seks komersial (PSK) yang semula beroperasi di lokalisasi Koplak Jaran, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, berharap ada perhatian serius
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto
TRIBUNNEWS.COM, PURWODADI - Pekerja seks komersial (PSK) yang semula beroperasi di lokalisasi Koplak Jaran, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, berharap ada perhatian serius dari pemerintah mengenai nasib mereka.
Seorang di antaranya, sebut saja Mawar (30), mengaku bingung harus bagaimana setelah Koplak Jaran digusur.
"Saya hanya lulusan SD. Ibu saya dulu juga PSK di sini. Tidak dapat pesangon, dikasih solusi juga tidak," terang ibu satu anak ini di bekas lokalisasi Koplak Jaran, Jumat (23/12/2016).
Dia membandingkannya dengan kepedulian Pemkot Surabaya terhadap nasib PSK yang mangkal di lokalisasi Dolly.
"Seharusnya kami diperlakukan seperti PSK di Dolly yang dibekali keterampilan sebelum digusur. Saya tak punya keterampilan apa-apa, tak punya modal. Bingung, apalagi harus bayar cicilan motor," keluhnya.
Terpisah, Bupati Grobogan Sri Sumarni menjelaskan penataan kawasan Koplak Jaran memang sudah lama akan direalisasikan oleh pemerintah daerah.
Upaya tersebut membutuhkan proses panjang hingga akhirnya terlaksana pada akhir 2016
"Pembersihan ini bisa terlaksana berdasarkan keluhan dari masyarakat. Lokalisasi itu menjadi biang maksiat dan penularan virus HIV/AIDS."
"Mengenai penutupan lokalisasi, kami sudah sosialisasikan bahkan sejak saya menjabat ketua DPRD Kabupaten Grobogan," tandas Sri Sumarni.
Pemkab Grobogan berencana menyulap kawasan itu menjadi pusat kuliner dan oleh-oleh khas Kabupaten Grobogan.
"Pada 2017, pelaksanaan pembangunan akan segera kami wujudkan. Nanti akan jadi pusat kuliner dan oleh-oleh," jelas dia. (*)