Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bantu Pedagang, Bupati Purwakarta Bawa Poster Om Peuyeum Om

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memimpin warga menggelar poster Om Peuyeum Om di Kampung Bendul, Desa Sukatani, Purwakarta, Senin (26/12/2016).

Editor: Y Gustaman
zoom-in Bantu Pedagang, Bupati Purwakarta Bawa Poster Om Peuyeum Om
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memimpin warga menggelar poster Om Peuyeum Om di Kampung Bendul, Desa Sukatani, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Senin (26/12/2016). Kampung ini merupakan sentra penjualan peuyeum. TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

PURWAKARTA, TRIBUNJABAR.CO.ID - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memimpin warga menggelar poster Om Peuyeum Om di Kampung Bendul, Desa Sukatani, Purwakarta, Senin (26/12/2016).

Menunjukkan poster Om Peuyeum Om sebagai plesetan dari frase Om Telolet Om yang sempat menjadi trending topic di dunia maya belum lama ini.

Dedi dan warga mengacungkan poster setiap bus yang melintas di kawasan yang dikenal sebagai sentra perajin peuyeum atau tape singkong ini.

Bus yang melintas bahkan sempat membunyikan klaksonnya. Sejak akhir pekan lalu bus dan truk-truk besar dialihkn ke jalur lama Purwakarta-Bandung karena Jembatan Cisomang KM 100+800 Tol Cipularang tak bisa dilewati kendaraan besar.

Aksi Dedi diikuti sejumlah pedagang peuyeum di kawasan itu. Sejumlah pedagang terheran-heran dan tertawa melihat aksi itu. Kawasan Bendul sempat berjaya sebelum Tol Cipularang dibangun era 2004.

Saat itu, kendaraan dari Bandung menuju Jakarta maupun sebaliknya memanfaatkan akses jalan itu. Sejak Tol Cipularang selesai dibangun, Bendul ditinggalkan dan sepi.

Berita Rekomendasi

Dedi ingin membantu pedagang mempromosikan kuliner khas setempat memanfaatkan momen banyaknya bus dan truk besar yang melintasi kawasan itu.

"Hari ini kan bus dan truk lewat sini, saya hanya ingin membantu mereka dengan cara-cara seperti ini," kata Dedi.

Sejak bus dan truk besar melintasi kawasan itu pada beberapa kesempatan Tribun Jabar sempat melihat warga mengacungkan poster bertuliskan om telolet om di beberapa titik di Jalan Raya Sukatani, Darangdan dan Jatiluhur.

"Daripada Om Telolet Om, mending Om Peuyeum Om kan lebih produktif, promosikan kuliner khas Purwakarta dan ingatkan penumpang untuk beli peuyeum untuk teman ngemil di kendaraan," kata dia.

Selain peuyeum, pedagang menjual ubi, keripik, gorengan hingga kecimpling.

Nani (37) salah satu pedagang mengatakan sejak pemberlakuan pengalihan kendaraan, warungnya dikunjungi penumpang-penumpang bus.

"Suka ada, satu atau dua bus. Penumpangnya banyak beli air minum, peuyeum buat cemilan," kata Nani yang juga ikut mengacungkan poster itu.

Pedagang lainnya, Yeti (48), mengaku generasi kedua dari orangtuanya yang menjual peuyeum. "Orang tua saya pada 1970-an sudah jual peuyeum disini, laku sekali karena bus masih lewat sini," katanya.

Ramainya jalur tersebut mengingatkannya era 1970-an saat ia masih membantu orang tuanya berdagang peuyeum. "Sekarang ramai sekali, suka ada paling dua sampai tiga bus yang mampir," kata Yeti.

Sejak Sabtu (24/12/2016) hingga sekarang momen liburan Natal hiruk pikuk kendaraan besar berpenumpang semakin ramai. Kesempatan ini dimanfaatkan Yeti dan pedagang lainnya.

"Mudah-mudahan sajalah tiap hari ada bus yang berhenti penumpangnya beli cemilan di sini. Lumayan pendapatannya jadi lebih besar, saya saja sejak tiga hari lalu paling besar dapat Rp 800 ribu, padahal hari-hari biasa paling Rp 500 ribu," kata dia.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas