Polres Bolmong Libatkan Gerakan Pemuda Ansor untuk Pengamanan Natal
Faisol meminta kepada seluruh peserta gelar pasukan agar dalam pelaksanaan Natal ini harus mewaspadai ancaman tersebut.
Editor: Noorchasanah A
Laporan Wartawan Tribun Manado, Handhika Dawangi
TRIBUNNEWS.COM, KOTAMOBAGU - Satu hari menjelang Hari Natal, Polres Bolmong melaksanakan gelar pasukan di Halaman Polres Bolmong, Kotamobagu, Sulawesi Utara, Sabtu (24/12/2016) Pukul 08.00 Wita.
Pada kegiatan tersebut tidak hanya dihadiri oleh Polantas, Sabhara, Reskrim, Brimob, dan Provos.
Ikut serta dalam gelar pasukan yaitu Ansor, Banser, Linmas, dan Pol PP Kotamobagu.
Kapolres Bolmong AKBP Faisol Wahyudi dalam pengarahannya bahwa situasi dan kondisi saat ini di Indonesia diketahui melalui media sosial dan televisi banyak hal yang terjadi terutama akhi-akhir ini yaitu aksi teror.
Faisol meminta kepada seluruh peserta gelar pasukan agar dalam pelaksanaan Natal ini harus mewaspadai ancaman tersebut.
"Masih ditemukan di beberapa daerah sejumlah kelompok melakukan razia dan ada aksi teror. Karena itu dimohon tingkatkan kesiapsiagaan utamakan keselamatan diri dalam melaksanakan tugas," ujar dia.
Maksud Faisol jika tidak bisa mengutamakan keselamatan dirinya sendiri bagaimana menjaga keselataman orang lain.
"Siapapun itu yang tergabung di pos PAM dan pengamanan di beberapa gereja agar mari kita awas dan korek pribadi kita kepada orang lain. Jika ada gerak-gerik, kita belajar mengamati pasti ada saja yang janggal. Apa lagi orang luar yang tidak terbiasa dengan budaya kita ini," ujar dia.
Hal selanjutnya yang ia sampaikan yaitu untuk anggota Polri khususnya di Bolmut ia perintahkan khusus yang masuk ke Bolmut untuk melaksanakan razia kendaraan.
"Tidak perlu tilang, ataupun tindakan lain kita lakukan pemeriksaan barang saja," ujar dia.
Terkait kedatangan presiden ke Tondano, Faisol mengatakan Polres Bolmong sebagai pendukung keamanan disana.
Faisol kemudian mengatakan bahwa tanggung jawab kamtibmas itu tidak akan mampu kalau hanya polisi.
"Ini menjadi tanggung jawab bagi kita semua," ujarnya.
Faisol juga meminta kepada seluruh tim pengamanan agar melakukan sterilisasi atau pengecekan terlebih dahulu di dalam dan sekitar gereja sebelum ibadah dimulai.
"Sistem memutar seperti obat nyamuk. Mula ditengah kemudian pelan-pelan. Kalau ada barang yang mencurigakan silakan laporkan kepada Brimob," ujar dia.
Pada akhir penyampaian Faisol bercerita mengenai satu orang yang sudah tua melakukan azan pada Pukul 09.00 Wita yang kemudian masyarakat satu kampungnya datang ke masjid bukan untuk beribadah melainkan untuk menegur orang tua tadi kenapa melakukan azan pada pukul 09.00 Wita.
"Orang tua itu menjawab memang sengaja azan karena pada subuh tadi ada azan tapi tidak ada satupun yang datang. Nah makna dari cerita ini adalah ketika dipanggil untuk menyalahkan orang itu cepat sekali. Namun kalau untuk melakukan kewajibannya itu sulit sekali. Mari kita mengambil makna dari cerita ini," ungkapnya. (*)