Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tauke Ikan Tewas Ditembak di Depan Anaknya, Dua dari Tiga Pelaku Diringkus

Pria yang berprofesi sebagai tauke ikan ini ditembak di depan anaknya yang baru berumur empat tahun.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tauke Ikan Tewas Ditembak di Depan Anaknya, Dua dari Tiga Pelaku Diringkus
Serambi Indonesia
Petuga smedis bersama anggota Polres Aceh Timur memasukkan jenazah korban penembakan ke mobil ambulans di Desa Meunasah Keutapang, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, Selasa (6/12/2016). 

Dengan tertangkap kedua terduga ini, kata Kapolres, pihaknya telah berhasil mengungkap semua kasus pembunuhan dengan penembakan yang terjadi di Aceh Timur selama tahun 2016.

Kasus Cot Cantek
Kapolres Pidie, AKBP M Ali Kadhafi SIK, mengatakan, eksekutor yang menembak Ibrahim Abu (48), warga Gampong Cot Cantek, Kecamatan Sakti, Pidie, Sabtu 12 November 2016 dibayar oleh Muhammad Hasballah (42), warga Gampong Lhok Panah, Kecamatan Sakti.

Ibrahim Abu yang berprofesi sebagai petani selamat dari terjangan timah panah di lokasi dan hari berbeda.

Eksekutor bernama Abdu Manaf (41), warga Dusun II Mainu Tengah, Kecamatan Dollok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut.

Dalam aksinya, Abdul Manaf menggunakan senjata api AK-56. Senjata itu diserahkan kepada Ruslan Usman (49), warga Gampong Pulo Lhoi, Kecamatan Titeu untuk disembunyikan.

"M Hasballah sebagai penyandang dana untuk Abdul Manaf dalam misi penembakan terhadap korban karena motif sakit hati masalah ternak. Dia memberikan ongkos kepada eksekutor untuk pulang ke Medan. Pertama dibayar Rp 700.000 dan kedua Rp 1,6 juta," kata Kadhafi didampingi Kasat Reskrim Polres Pidie, AKP Samsul Bahri, kepada Serambi, Minggu (1/1/2017).

Menurut Ali Kadhafi, Abdul Manaf bersedia menjadi eksekutor karena Zakaria alias Apa Karya (42), warga Gampong Cot Cantek dan M Hasballah mengungkit masa lalu antara Adul Manaf dengan Ibrahim.

Berita Rekomendasi

Abdul Manaf pernah ribut dengan Ibrahim sehingga yang bersangkutan pindah ke Medan. Api dendam membakar Abdul Manaf saat diceritakan masalah masa lalu.

Dalam melakukan aksi penembakan terhadap Ibrahim, komplotan itu yang berjumlah empat orang telah dibagikan tugas masing-masing.

Zakaria sebagai perencana, Abdul Manaf sebagai eksekutor, Ruslan Usman menyimpan senjata, dan M Hasballah penyandang dana.

Kadhafi menjelaskan, hingga kini keempat pelaku masih bungkam soal kepemilikan senpi.

Pelaku meminjam senjata api itu dari seseorang yang belum diketahui identitasnya untuk keperluan berburu.

"Semua saksi dan saksi korban serta keempat tersangka telah kita minta keterangan. Direncanakan minggu depan berkas akan kita serahkan kepada Kejari Pidie," kata Ali Kadhafi. (c49/naz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas