Ini Pengakuan Mengejutkan Penculik dan Pembunuh Anak dan Istri Sepupunya Sendiri
Sesampainya di rumah Aliong, Imel langsung meminta uang yang dijanjikan Aliong. Menurut Aliong, uang Rp 300 ribu, kemudian dia berikan.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Bangka Pos, Fery Laskari
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA-- Polisi boleh saja meyebut, Aliong (39), melakukan penculikan sebelum membunuh Imelda (32) dan anak Imelda, Aura (6). Namun, begini pengakuan langsung dari tersangka pembunuh sadis di Desa Rebo Sungailiat Kabupaten Bangka itu.
Wartawan Bangkapos.com berhasil mewancara secara eksklusif Aliong.
"Awalnya, Tanggal 1 Januari 2017, dia itu (Imelda) sms ke saya mau pinjem uang sama saya Rp 300 ribu ke saya. Lalu saya balas, janjian ketemu di Jeliti. Saya jemput pake motor saya dia dan anaknya (Aura) di Jeliti, saya bawa ke rumah saya (di Desa Rebo)," kata Tersangka Aliong (39), tersangka pembunuh Imelda (42) - Aura (6).
Sesampainya di rumah Aliong, Imel langsung meminta uang yang dijanjikan Aliong. Menurut Aliong, uang Rp 300 ribu, kemudian dia berikan.
"Saya nasihati dia jangan jangan suka berjudi, dan jangan suka pinjem uang kemana-mana, karena dia itu kan istri adik sepupu saya (istri Akong)," kata Aliong.
Namun rupanya kata Aliong, Imelda tak suka dinasehati. Imelda malah marah-marah, seraya mencaci Aliong.
"Dia (Imelda) marah, bilang saya babi asuk (anjing). Makanya saya emosi, lalu saya tampar dia," kata Aliong.
Tapi saat ditampar, Imelda menurut Aliong malah semakin melawan. Imelda kemudian menjerit, membuat Aliong semakin kelabakan.
"Dia teriak, bilang saya mau perkosa dia. Makanya saya cekik lehernya sampai mati," kata Aliong.
Saat Imelda dalam kondisi sekarat, anak Imelda, Aura (6) menangis. Aliong melihat keberadaan Aura, membahayakan dirinya. "Saya takut, karena anaknya saksi perbuatan saya, makanya anaknya saya cekik juga," kata Aliong, menyebutkan, saat kejadian, istrinya sedang tidak ada di rumah,
Dibenam Dalam Lumpur
Pembunuhan sadis terjadi di Desa Rebo Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka. Ibu dan anaknya dicekik lalu dimasukkan ke dalam karung dan dibenamkan dalam lumpur bekas tambang inkonvensional (TI) timah di desa setempat. Jasad korban ditemukan pada Selasa (3/1/2016), atau dua hari setelah kejadian.
Pencarian jasad korban dilakukan oleh Tim Buser Satreskrim Polres Bangka bersama anggota polisi lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.