Angkutan Udara Komoditas Utama Penyumbang Inflasi
Pada Desember 2016 di Provinsi NTT maupun Kota Kupang, angkutan udara menjadi komoditas pertama yang menyumbangkan inflasi.
Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Yeni Rachmawati
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pada Desember 2016 di Provinsi NTT maupun Kota Kupang, angkutan udara menjadi komoditas pertama yang menyumbangkan inflasi.
Di NTT, angkutan udara tercatat 0,40 persen.Hal ini disampaikan Kepala BPS NTT, Ny Maritje Pattiwaellapia ketika menggelar Jumpa Pers di Kantro Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, Selasa (3/1/2017).
Ny Maritje menjelaskan 10 komoditas utama penyumbang inflasi di NTT pertama diduduki oleh angkutan udara, kemudian diikuti ikan kembung, 0,29 persen, ayam hidup, 0,19 persen, sawi putih dan kangkung, 0,17 persen, bawang merah 0,12 persen, cabai rawit 0,09 persen, ikan cakalang dan ikan tongkol, 0,06 persen serta tomat sayur 0,05 persen.
Ia mengatakan, pada Desember 2016 Provinsi NTT mengalami inflasi sebesar 1,92 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,12.
Dari dua kota IHK di NTT, Kota Kupang mengalami inflasi sebesar 1,96 persen dengan IHK 129,07 sedangkan Kota Maumere mengalami inflasi sebesar 1,65 persen dengan IHK 121,86 persen.
Kata Ny Maritje, inflasi yang terjadi di Kota Kupang juga disumbangkan oleh 10 komoditas misalnya angkutan udara 0,46 persen, ikan kembung, 0,33 persen, sawi putih 0,20 persen, kangkung, 0,19 persen, bawang merah, 0,13 persen dan komoditas lainnya.
Sedangkan inflasi yang terjadi di kota Maumere tercatat 1,65 persen pada Desember 2016.
Namun komoditas utama penyumbang inflasi ialah ayam hidup dengan 0,69 persen, diikuti ikan laying/ikan benggol, 0,12 persen, ikan tongkol/ambu-ambu, 0,11 persen, sawi hijau dan pisang, 0,10 persen dan komoditas lainnya.
Lanjutnya, sedangkan komoditas penghambat inflasi di NTT, Kota Kupang dan Maumere adalah papaya, cabai merah, daging ayam rasa, tarif air minum, tomat sayur, tempe, ketela pohon, labu siam, daun singkong, ketimun, wortel, ikan merah dan lainnya.
Ia menambahkan selama tahun 2016, Provinsi NTT mengalami inflasi sebesar 2,48 persen, Kota Kupang, 2,31 persen dan Kota Maumere, 3,62 persen.
Di tahun 2016, penyebab utama terjadinya inflasi di NTT didorong oleh kenaikan Indeks Harga pada kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau.
Sedangkan kelompok pengeluaran transport, komunikasi dan jasa keuangan selama 2016 mengalami penurunan indeks harga.
Ia juga menjelaskan mengenai Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang pada November 2016.
Tingkat TPK hotel berbintang di NTT pada November 2016 sebesar 61,18 persen.
Hal ini berarti dari seluruh kamar hotel bintang yang tersedia di NTT pada bulan tersebut rata-rata terisi sekitar 61,18 persen. Angka TPK naik 14,25 poin dari TPK bulan Oktober 2016. (yen)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.