Tukang Ojek Ini tak Bisa Pulang Setelah Antar Penumpangnya ke Puncak, Alasannya Bikin Sedih
Niat antar penumpang dari Sukaraja Kabupaten Bogor ke Puncak, tukang ojek ini dikabarkan tak bisa pulang.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri
TRIBUNNEWS.COM, BABAKAN MADANG - Niat antar penumpang dari Sukaraja Kabupaten Bogor ke Puncak, tukang ojek ini dikabarkan tak bisa pulang.
Tukang ojek tersebut dikabarkan berada di perbatasan Cianjur, dan tak memiliki ongkos untuk pulang.
Anaknya yang menerima kabar itu panik, lantaran motor matic yang baru saja lunas hilang dibawa penumpang.
Kabar itu menimpa seorang warga Desa Cadas Ngampar, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Ujil (45).
Ujil yang berprofesi sebagai tukang ojek siang tadi mendapat orderan saat dirinya mangkal di Simpang Hotel Haris, Desa Cipambuan, Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Menurut teman Ujil, Idris (49) saat itu datang seorang pria ke tempat pangkalan ojeknya dan minta diantar ke kawasan Puncak.
Sebelum berangkat, pria yang mengaku bekerja di salah satu desa di wilayah Babakan Madang itu sempat berbicara panjang lebar dengan korban.
"Wajahnya memang asing, tapi kayanya akrab banget sama teman saya itu. Malahan sampai numpang ngecas hp disini," tutur lelaki yang sudah puluhan tahun menjadi tukang ojeg pangkalan itu kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (6/1/2017).
Kemudian, korban pamit untuk mengantarkan penumpangnya itu ke kawasan Puncak dengan ongkos ojeg Rp 150 ribu.
"Alasannya orang itu mau jemput anaknya di Puncak, terus balik lagi ke sini," kata dia.
Selang beberapa lama, Idris dan teman-temannya di pangkalan kaget saat anak Ujil datang dan memberi kabar bahwa sepeda motor honda beat putih yang baru saja lunas milik temannya itu hilang.
"Tadi kami disini dikabarin sama anaknya, katanya motor ayahnya hilang dibawa orang. Terus dia (ujil,red) ditinggalin di jalan perbatasan Cianjur dan engga punya ongkos buat pulang," terangnya.
Dia menduga, Ujil ini menjadi korban hipnotis seperti yang pernah dialami oleh beberapa temannya dulu.