Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kelompok Tani Durin Tonggal Kerap Diteror Orang di Malam Hari

Kelompok Tani Arih Ersada Aron Bolon (KT-AEAB) di Desa Durin Tonggal, Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang, kerap diteror orang tak dikenal.

Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
zoom-in Kelompok Tani Durin Tonggal Kerap Diteror Orang di Malam Hari
Tribun Medan/Array A Argus
Perwakilan Kelompok Tani Arih Ersada Aron Bolon di Desa Durin Tonggal melaporkan penyerobotan lahan mereka oleh oknum yang mengatasnamakan keluarga besar Universitas Sumatera Utara ke kantor KontraS Sumut, Selasa (10/1/2017). TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kelompok Tani Arih Ersada Aron Bolon (KT-AEAB) di Desa Durin Tonggal, Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang, kerap diteror orang tak dikenal.

Selama memperjuangkan lahan seluas 42 hektare, para petani mendapat teror di antaranya lahan dirusak dan posko dibakar pada malam.

"Kejadian perusakan lahan sudah berulangkali terjadi. Posko milik petani kerap dirusak dan dibakar, sehingga menimbulkan rasa ketakutan di kalangan kelompok tani," ungkap perwakilan KontraS Sumut, Ronald Syafriansyah, Selasa (10/1/2017).

Baca: Lahan Diserobot, Kelompok Tani Jadi Korban Kriminalisasi Polisi

Baca: Oknum USU Dituding Serobot Paksa Lahan Kelompok Tani

Baca: KontraS Gugat HGB yang Diklaim Milik Oknum Universitas Sumatera Utara

Kendati kerap mendapatkan teror, sayangnya polisi tak memihak kepada kelompok tani. Sehingga, teror terus berlanjut hingga saat ini.

"Kami tidak bisa menuding siapa pelaku teror ini. Namun, yang belakangan berupaya menyerobot lahan milik petani adalah orang yang mengatasnamakan keluarga besar USU," ungkap Ronald.

Perwakilan petani, Rembah br Keliat, mengatakan para petani sangat ketakutan. Saat ini mereka harus menghadapi proses hukum karena dilaporkan oknum yang mengatasnamakan keluarga besar Universitas Sumatera Utara.

Berita Rekomendasi

"Sudahlah saya dilaporkan, sekarang kami terus diteror. Jujur saja, kami juga heran kenapa ketika kami melapor polisi tak mau bertindak," sesal Rembah.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas