Bosan Dimaling, Nurdin Terpaksa Cek Ladang Cabainya Tiap Satu Jam
Nurudin harus menengok ladang cabainya tiap satu jam setelah tiga kali kecurian, menyusul naiknya harga jual cabai di pasaran.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dini suciatiningrum
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Dalam dua pekan ladang cabai milik Nurudin (35) di Dukuh Sudimoro, Desa Kertomulyo, Brangsong, Kendal, sudah tiga kali kecurian.
Dua kali kemalingan memaksa Nurdin waspada setiap dua jam sekali untuk mengecek ladangnya yang ditanami cabai.
"Pertama, ketahuan paginya cabai-cabai saya dimaling. Kedua tepergok tapi lolos. Ketiga ini, alhamdulillah tertangkap," ujar Nurdin kepada Tribun Jateng di sela memanen cabai, Rabu, (11/1/2017).
Nurudin memahami harga cabai melangit membuat ladang cabai miliknya jadi incaran maling. Setelah maling menggarong cabainya, Nurdin terus mengecek ladangnya tiap satu jam sekali.
Sebelumnya, tiga bocah pelajar sekolah menengah pertama nekat mencuri cabai di sawah. Mereka hampir tiga jam disidang di rumah Kazim (38), Ketua RT 2 Dukuh Sudimoro, Desa Kertomulyo, Brangsong.
Kazim mengungkapkan tiga anak dari dusun tetangga tersebut mengaku cabai hasil curian rencananya ingin dijual di pasar dan hasilnya untuk membeli minuman dan rokok.
"Peristiwa ini tidak sampai masuk ranah hukum, saya hanya memanggil orangtua mereka untuk lebih membina anak-anaknya lebih baik lagi," ucap Kazim.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.