Jenazah Gusti Bagus Diperkirakan Dikirim dari Jepang ke Bali 17 atau 18 Januari
Pemulangan jenazah Gusti Bagus Susila Sana (28) dari Jepang ke Bali akhirnya menemui titik terang.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Pemulangan jenazah Gusti Bagus Susila Sana (28) dari Jepang ke Bali akhirnya menemui titik terang.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo akan segera memulangkan jenazah Bagus setelah proses administrasinya selesai.
"KBRI Tokyo memiliki standar dan prosedur tetap dalam upaya perlindungan WNI di Jepang, termasuk dengan pemulangan jenazah. Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk keluarga dan komunitas warga Bali di Tokyo," tulis Minister Counsellor KBRI Tokyo, Bob Tobing, dalam rilisnya kepada Tribun Bali (Tribunnews.com Network), Selasa (10/1/2017) kemarin.
Bagus Susila meninggal di Ibaraki, Jepang, Jumat (6/1/2017), akibat serangan jantung.
Pria lajang ini telah bekerja di Jepang sejak 2011 dan berstatus pekerja tak resmi alias ilegal dalam setahun terakhir.
Baca: Empat Tahun Tak Pulang ke Desa Gitgit Buleleng, Gusti Bagus Meninggal di Jepang
Setelah mendapatkan kontak dari Kepolisian Kota Hokota di Ibaraki tentang kematian Bagus Susila, KBRI Tokyo langsung melakukan koordinasi dengan pihak terkait yaitu aparat kepolisian setempat, rumah sakit, serta komunikasi intensif dengan pihak keluarga di Desa Gitgit, Buleleng, juga dengan rekan-rekan almarhum di Ibaraki.
Saat ini jenazah Bagus Susila masih berada di ruang penyimpanan jenazah di kepolisian Hokota dan masih menunggu penerbitan surat keterangan kematian dari pihak rumah sakit setempat.
Diperkirakan awal pekan depan atau segera setelah semua proses administrasi selesai, jenazah akan dipulangkan ke Bali.
"KBRI Tokyo terus berupaya melakukan hal yang terbaik untuk perlindungan WNI di Jepang dengan terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan otoritas terkait," lanjut Bob.
Selama tahun 2016 silam, KBRI Tokyo disebutkan telah memfasilitasi pemulangan 17 jenazah WNI ke Indonesia.
Proses pemulangan jenazah di Jepang dapat memakan waktu sekitar sepekan atau lebih tergantung pada kelengkapan dokumen yang dibutuhkan serta memerlukan biaya yang cukup besar.
Putu Leong Suantara, warga Bali yang tinggal di Jepang, juga mengatakan bahwa KBRI Tokyo telah banyak membantu untuk pengurusan administrasi pemulangan jenazah Bagus Susila ke Bali.
Namun semua menyadari bahwa proses pemulangan itu tidak mudah, karena adanya prosedur di Jepang yang harus dipatuhi bersama.