Pemuda Yatim Piatu Tewas Gantung Diri di Dalam Kamar, Ada Bekas Sayatan di Tangan Kanan
Seorang pemuda yatim gantung diri dalam kamarnya, ada bekas sayatan benda tajam di pergelangan tangan kanannya.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Seorang pemuda mengakhiri hidupnya menggantung diri sebuah rumah, Gedanganak RT 03 RW 06, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jumat (13/1/2017) siang.
Remaja pria bernama Septian Dwi Aria Saputra (23) menggantung diri di dalam kamar. Ia adalah seorang yatim piatu yang tinggal serumah dengan Siswadi, pamannya.
"Saat masuk kamar, saya lihat tubuh Mas Septian tergantung. Lehernya terlilit tali tambang," kata Anggi (15), adik sepupu korban, yang pertama kali mengetahui jenazah korban pukul 13.00 WIB.
Diceritakan Anggi, kecurigaannya bermula saat melihat pintu kamar Septian dalam keadaan tertutup. Biasanya, pintu kamar itu tak pernah ditutup.
"Saya buka pintunya. Saya tengok ke dalam. Mas Septian sudah meninggal, tergantung di atas usuk bambu dekat atap kamar," terang dia.
Anggi spontan berteriak, lari sambil memanggil warga setempat. Tak berselang lama warga berdatangan masuk ke dalam rumah dan mengevakuasi jenazah Septian.
Ia tak mengetahui alasan Septian mengakhiri hidup. Kali terakhir bertemu Septian pada Kamis (12/1/2017) malam, di sebuah warung internet sekitar rumah.
"Saya tidak tahu kenapa Mas Septian bunuh diri. Dia tak pernah mengeluh. Orangnya baik," Anggi menjelaskan.
Suasana kamar tempat Septian gantung diri minim pencahayaan. Sejumlah buku dan kertas berserakan di atas kasur. Ada noda bercak darah di sebuah buku Seni Budaya dan Keterampilan.
"Mas Septian bekerja di sebuah warung kopi sekitar Benteng Willem II Ungaran," imbuh Anggi.
Lurah Gedanganak, Joko Waluyo, mengatakan polisi sudah mengidentifikasi kamar Septian. Ia menduga Septian mengakhiri hidup dengan cara menaiki boks speaker untuk gantung diri.
"Septian sempat mengiris pergelangan tangan sebelah kanan. Ada bekas luka sayatan," kata Joko.