Remaja Bunuh Ketua PAC Gerindra, Beredar Dugaan Menyoal Wanita
Kasus pembunuhan terhadap Ketua PAC Partai Gerindra, Lukman Hakim (47) ditengarai bukan hanya persoalan kompos melainkan wanita.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Muchsin
SURYA.CO.ID, PAMEKASAN - KM alias Dayat (17), warga Desa Tebul Timur, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, mengakui membunuh Ketua PAC Partai Gerindra, Lukman Hakim (47).
Peristiwa dua pekan silam itu terjadi di rumah kompos, Dusun Duko Timur, Desa Pakong, Kecamatan Pakong, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Tapi benarkah hanya melibatkan satu orang? Tim Partai Gerindra Pamekasan, menduga pembunuh Lukman Hakim lebih dari dua orang.
Mereka juga meragukan tersangka membunuh hanya karena pupuk kompos. Muncul dugaan lain, pembunuhan terhadap Lukman berlatarbelakang perempuan.
Ketua DPC Partai Gerindra Pamekasan, Agus Sujarwadi, mendesak aparat Polres Pamekasan tidak langsung percaya terhadap pengakuan tersangka dan perlu meminta keterangan saksi lain.
Agus menilai pengakuan tersangka yang masih remaja sebagai pelaku tunggal perlu didalami lagi.
Dari informasi yang digali tim partainya di lapangan, diperoleh keterangan terdapat empat pasang sandal yang tertinggal di lokasi kejadian yang diduga milik pelaku.
Begitu juga saat terjadi pembunuhan ada saksi yang mengetahui. Hanya saja saksi itu takut untuk memberikan kesaksiannya.
“Kami mendesak aparat menuntaskan penyidikan terbunuhnya Lukman Hakim. Saksi yang mengetahui persoalan ini juga harus dimintai keterangannya hingga benar-benar tuntas. Dan kami ada perlindungan saksi penting agar tidak ada intimidasi,” kata Agus Sujarwadi, Minggu (15/1/2017).
Hasil temuan tim Gerindra di lapangan sudah disampaikan ke Polres Pamekasan sebagai bahan acuan untuk mengungkap fakta, motif pembunuhan, bukan persoalan pupuk saja.
Agus Kasianto dari Kantor Hukum dan Pusat Mediasi, mengapreasi tersangka yang menyerahkan diri ke Polres Pamekasan dan mengaku seorang diri membunuh korban.
Namun, polisi tidak boleh langsung percaya dan menetapkan KM sebagai pelaku tunggal tanpa lebih dulu mengkonfrontir dan menemukan alat bukti lain sebagai pendukung.
Diungkapkan, tersangka yang menyerahkan diri ke Polres Pamekasan didampingi sejumlah tokoh dari beberapa kecamatan yang belakangan mengundang tanda tanya.
“Apakah dia seorang tokoh atau anak tokoh sehingga didampingi sejumlah tokoh saat menyerahkan diri. Ini menjadi PR bagi polisi, apakah dia benar-benar pembunuhnya?” ungkap Agus.
Kasubag Humas Polres Pamekasan, Osa Maliki, mengatakan penyidik masih bekerja dan sampai sekarang kasusnya belum dilimpahkan ke kejaksaan.
Lukman tewas di halaman rumah kompos dengan sejumlah luka bacokan di bahu kiri belakang, lengan kiri, lengan kanan, dan dagu kiri juga robek cukup dalam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.