Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenazah Gusti Bagus Akhirnya Tiba di Desa Gitgit, Dijadwalkan 29 Januari Dimakamkan

Jenazah Bagus Susila tiba di rumah duka sekitar pukul 22.00 Wita, Selasa (17/1/2017) tadi malam diantar menggunakan mobil ambulans BPBD Bali.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jenazah Gusti Bagus Akhirnya Tiba di Desa Gitgit, Dijadwalkan 29 Januari Dimakamkan
Istimewa
Jenazah I Gusti Bagus Susila Sana (28) tiba di rumah duka di Singaraja, Selasa (17/1/2017) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Suasana duka menyelimuti kediaman I Gusti Ayu Purna (70) di Dusun Prerenan Bunut, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Rabu (18/1/2017).

Sebuah karangan bunga terlihat dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Buleleng bertuliskan ucapan belasungkawa atas meninggalnya I Gusti Bagus Susila Sana (28), anak sulung Gusti Purna.

Sementara sejumlah kerabat dan tetangga silih berganti datang melayat ke rumah duka.

Kedatangan mereka disambut pihak keluarga yang masih tampak syok atas meninggalnya Bagus Susila.

Jenazah Bagus Susila tiba di rumah duka sekitar pukul 22.00 Wita, Selasa (17/1/2017) tadi malam diantar menggunakan mobil ambulans Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali yang diupayakan Disnaker Bali.

Jenazah diantar melalui jalur darat dari Bandara Ngurah Rai, Badung ke Buleleng setelah melalui perjalanan udara via pesawat selama beberapa jam dari Jepang.

I Gusti Bagus Susila berfoto berlatar Kota Ibaraki, Jepang semasa hidupnya.
I Gusti Bagus Susila berfoto berlatar Kota Ibaraki, Jepang semasa hidupnya.

Keluarga masih tampak syok dan terlihat berkumpul di dalam rumah tempat disemayamkannya jenazah Bagus Susila.

Berita Rekomendasi

Adik Bagus Susila, I Gusti Bagus Jaka (25) di rumah duka belum bisa dimintai keterangan karena masih syok.

Baca: Empat Tahun Tak Pulang ke Desa Gitgit Buleleng, Gusti Bagus Meninggal di Jepang

Menurutnya, adiknya, I Gusti Bagus Surya Adika yang juga bekerja di Ibaraki, Jepang juga turut pulang bersama jenazah kakaknya ke rumah.

Gusti Surya tidak bisa lagi lebih lama di Jepang karena kondisi yang sudah demikian dan keluarga memintanya untuk segera pulang ke Bali.

Jenazah Bagus Susila rencana akan dikuburkan di setra Desa Gitgit, Minggu (29/1/2017) mendatang.

Sejumlah warga Bali di Jepang berkumpul di sebuah restoran di Tokyo, Minggu (8/1/2017) (kiri), untuk menggalang dana dan membahas pemulangan jenazah Gusti Bagus Susila (kanan).
Sejumlah warga Bali di Jepang berkumpul di sebuah restoran di Tokyo, Minggu (8/1/2017) (kiri), untuk menggalang dana dan membahas pemulangan jenazah Gusti Bagus Susila (kanan).

"Kami dari keluarga masih syok, masih tidak bisa memberikan informasi apapun," ucap Gusti Jaka.

Saat jenazah tiba di rumah duka, Kepala Disnakertrans Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan bersama sejumlah stafnya turut menyambut dan melayat ke rumah duka.

Perwakilan Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar juga turut mengantarkan jenazah dari bandara ke rumah duka di Buleleng.

"Kami masih belum bisa berbincang dengan keluarganya, saat itu semua keluarganya menangis malam-malam, hujan juga, jenazah disimpan di dalam peti yang ditutup rapat belum dibuka. Setelah tiba, diupacarai sampai selesai pukul 23.30," kata Priyanti.

Sebelumnya diberitakan, pemulangan jenazah I Gusti Bagus Susila Sana (28) dari Kota Ibaraki, Azahi, Jepang, ke kampung halamannya di Dusun Praranan Bunut, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, mengalami kesulitan dengan statusnya sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tidak resmi.

Semeton Bali memberikan penghormatan terakhir di depan peti mati jenazah I Gusti Bagus Susila Sana di Ibaraki, Jepang, Minggu (15/1/2017).
Semeton Bali memberikan penghormatan terakhir di depan peti mati jenazah I Gusti Bagus Susila Sana di Ibaraki, Jepang, Minggu (15/1/2017).

Krama Bali di Tokyo pun menggelar penggalangan dana untuk biaya pengiriman jenazah Bagus, Minggu (8/1/2017).

Bagus yang sudah empat tahun bekerja di Jepang, meninggal dunia, Jumat (6/1/2017).

Ia meninggal di usia muda diduga karena serangan jantung.

Baca: Sebelum Meninggal, Gusti Bagus Bilang Kelelahan, Sedikit Lagi akan Pulang ke Bali

Saat itu jenazahnya masih disemayamkan di Rumah Sakit (RS) Azahi di Kota Ibaraki.

Sejak setahun terakhir almarhum sudah tidak dinaungi agen yang memberangkatkannya empat tahun silam.

Ia pun berstatus pekerja ilegal. Karena itu, ia tidak berhak untuk mendapatkan asuransi kematian.

Di sisi lain, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo pun angkat tangan dengan alasan tidak memiliki anggaran untuk memulangkan jenazah Bagus.

Menurut informasi, pemulangan jenazah dari Jepang ke Bali memerlukan biaya sekitar 800 yen atau Rp 89 juta.

Sementara saat meninggal dunia, teman-teman Bagus menemukan uang di kantong celananya sebesar 400 yen.

I Gusti Bagus Susila semasa hidup
I Gusti Bagus Susila semasa hidup

Kondisi ini membuat krama Bali di Tokyo yang bergabung dalam Banjar Bali Tokyo tergerak untuk membantu saudaranya di perantauan.

Meski mereka tidak kenal dengan Bagus, namun mereka sukarela mengumpulkan dana secara swadaya alias patungan untuk pemulangan jenazah almarhum.

Krama Bali yang merantau di Negeri Sakura itu kemudian menggelar pertemuan di sebuah restoran di Tokyo, beberapa waktu lalu.

Selain menggalang dana, juga dilakukan rapat untuk membahas masalah administrasi dan teknis pemulangan jenazah Bagus.

Hingga akhirnya jenazah Bagus sudah dipulangkan ke rumah duka.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas